blank
Babinsa dari Koramil-22 bersama personel Polsek Slogohimo, melakukan gotong royong bersama perangkat desa dan masyarakat, menyingkirkan material longsoran yang menimbuni badan jalan.(Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Material longsorannya menimbuni badan jalan. Dampaknya, akses hubungan darat antardusun dan antardesa terputus.

Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Edi Ristriyono melalui Penerangan Kodim (Pendim) Pelda Indra, Selasa (17/12/24), menyatakan, untuk menyikapi bencana tersebut, telah dilakukan karya bakti massal yang dipimpim Babinsa dari Koramil-22 Slogohimo.

Karya bakti massal ini melibatkan personel dari Polsek Slogohimo, Perangkat Desa dan warga masyarakat. Tujuannya, untuk segera menyingkirkan material longsoran yang menimbuni badan jalan. Ini dilakukan, sebagai upaya percepatan dalam kiat membuka kembali akses hubungan darat yang terputus.

Lokasi karya bakti, berada di ruas jalan di RT 01/RW 08 Desa Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan yang fokus menyingkirkan material longsoran tersebut, dilakukan dengan menggunakan alat seadanya, dilandasi semangat kebersamaan untuk gotong royong. Hasilnya, mampu membuka kembali akses hubungan darat yang semula terputus.

Sesuai arahan dari Komandan Kodim (Dandim) 0728/Wonogiri Letkol (Inf) Edi Ristriyono, para Babinsa diperintahkan untuk selalu peka dengan situasi lingkungan desa binaan masing-masing. Juga harus senantiasa tanggap dalam menghadapi cuaca ekstrem di musim penghujan sekarang ini.

Kepada para Babinsa, diinstruksikan untuk selalu memonitor situasi dan kondisi terkini di masing-masing desa binaannya. Babinsa sebagai prajurit yang bertugas di garda depan, harus senantiasa tanggap manakala terjadi bencana tanah longsor.

Waspadai bencana hidrometeorologi di musim penghujan, yang bisa memicu terjadinya musibah banjir dan bencana tanah longsor. Bersama masyarakat, diajak meningkatkan kewaspadaannya, sebagai tindakan untuk mengurangi resiko bencana.(Bambang Pur)