blank
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Foto: Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) – Menghadapi  musim penghujan yang telah mulai meningkat intensitasnya, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi agar musim penghujan tidak mendatangkan bencana.

Hal tersebut diungkapkan  Wahyu Nugroho dalam wawancara khusus dengan SUARABARU.ID Kamis (5/12-2024) sore terkait dengan antisipasi bencana alam yang sering timbul di Jepara saat musim penghujan.

Kesiapsiagaan ini menurut Wahyu Nugroho sangat penting, sebab  Jepara berdasar IRBI (Indeks Risiko Bencana Indonesia) Tahun 2023 yang dikeluarkan oleh BNPB, memiliki  skor bencana 129,86  dan masuk  kategari Kelas Risiko Sedang. “Secara Nasional IRBI Jepara pada urutan 262, dan di tingkat  Provinsi Jateng ,Jepara masuk urutan 6,” terangnya.

Berdasarkan IRBI tersebut ada sejumlah bencana yang  harus mendapatkan perhatian bersama mulai tanah longsor, banjir, cuaca extrim, dan gelombang tinggi.  “Kami menghimbau kepada warga  masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah mitigasi terkait dengan bencana alam yang sering terjadi,” pinta Wahyu Nugroho Setyawan.

Untuk mencegah banjir lakukan normalisasi saluran selokan dan sungai-sungai yang ada dilingkungan dengan gotong royong. “Pastikan air dapat mengalir lancar. Karena itu sampah-sampah yang menyumbat saluran harus dibersihkan secara gotong  royong. Namun jika kondisinya berat, segera minta bantuan kepada dinas terkait, juga ke Polres Jepara,” terangnya

Pohon – pohon besar yang rimbun yang berada disekitar pemukiman juga dahannya harus dikurangi. “Bahkan yang telah tua atau akarnya diperkirakan tidak cukup kuat menahan angin dan hujan sebaiknya ditebang,” ujarnya. Sebab bisa saja terjadi kejadian yang tidak kita inginkan mulai roboh dan menimpa rumah hingga memutus jaringan listrik,  tambahnya

Kapolres Wahyu Nugroho Setyawan juga minta kepada warga yang berada didesa-desa di lereng Muria untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah langsor. “Segera laporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi,” ujarnya.

Ia juga minta kepada nelayan untuk meningkatkan kewaspadaannya saat melaut. “Pedomani pengumuman tinggi gelombang dari BMKG. Semua itu untuk menjaga keamanan dan keselamatan nelayan,” tuturnya.  Orang tua juga harus mengawasi putra-putrinya saat mandi atau main di sungai, tambahnya

Disamping itu kepada petani dihimbau untuk berhati-hati saat bekerja disawah saat musim penghujan yang disertai dengan petir. “Tahun ini di Jepara terdapat 5 kasus orang tersambar petir dan 3 diantaranya meninggal dunia,” ungkap Wahyu. Kita berdoa bersama semoga bencana alam tidak terjadi di Jepara, apalagi sampai meminta korban jiwa.

Hadepe