blank
Pengurus KONI Wonosobo foto bersama usai mengikuti sarasehan. Foto : Muharno Zarka

Selain Teguh Raharjo hadir dalam kesempatan tersebut, Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Wonosobo, Kabid PAUD, Dikmas, Pemuda dan Olahraga Disdikpora Seno, Ketua Umum KONI Khozin dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, M Isnaeni.

Butuh Kolaborasi

Menurut Teguh, jika sebuah daerah ingin meraih prestasi di bidang olahraga, maka butuh tata kelola olahraga yang profesional dari KONI. Baik menyangkut atlet, pelatih, sarana dan prasarana olahraga maupun program pembinaan dan latihan bagi atlet.

“Guna mencapai itu, KONI harus mampu membangun kolaborasi dengan semua pihak. Yakni pemerintah, dunia usaha, pelaku olahraga, atlet, orang tua atlet, lembaga pendidikan hingga masyarakat itu sendiri. Networking di dunia olahraga itu sangat penting,” katanya.

Sementara itu, M Isnaeni meminta KONI bisa melakukan pemetaan persoalan dan potensi atlet yang ada di masing-masing cabang olahraga. Jika kelemahan dan potensi atlet bisa ditemukan, baru membuat strategi untuk membangun atlet yang tangguh agar bisa meraih juara.

“KONI Wonosobo harus segera mengumpulkan pengurus cabang olahraga dan atlet yang ada. Mereka perlu diajak bicara, apa yang dibutuhkan dan apa persoalan yang dihadapi. Semua pelaku olahraga harus punya semangat untuk membangun prestasi atlet. Soal anggaran bisa kita carikan,” tegasnya.

Ketua Umum KONI Wonosobo Khozin mengaku siap untuk melakukan pembinaan terhadap pengurus cabang olahraga dan para atlet. Di Porprov Jateng prestasi olahraga Wonosobo baru mampu masuk peringkat ke-33 dari 35 Kabupaten/Kota. Pihaknya masih butuh banyak usaha dan belajar untuk meningkatkan prestasi olahraga di daerahnya.

Muharno Zarka