KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – KPU Kabupaten Magelang melakukan doa bersama menjelang pemungutan suara Pilkada Serentak tahun 2024. Dilakukan di kantor KPU setempat, Selasa (26/11/24) malam.
Pada acara yang dihadiri Pj Bupati, Sepyo Achanto dan sejumlah pejabat terkait itu dilakukan doa yang dipimpin lima tokoh agama. Diawali doa dari tokoh agama Katolik, selanjutnya Kristen, Hindu, Buddha dan Islam. Mengakhiri acara itu dilakukan pembakaran sisa surat suara yang tidak terpakai, terdiri surat suara Pilgub 96 lembar dan Pilbup 2.888 lembar
Ketua KPU Ahmad Rofik dalam kesempatan tersebut mengatakan, tahapan pemungutan suara tinggal menunggu jam. Karena besok pagi (Rabu, 27/11/24) mulai pukul 07.00 akan dilakukan pemungutan dan penghitungan suara. Selanjutnya rekap penghitungan suara di tingkat kecamatan dilakukan mulai tanggal 29, 30 November, dan 1 Desember 2024. Di tingkat kabupaten dijadwalkan pada 3 Desember 2024.
KPU berterima kasih kepada banyak pihak, terutama kepada Pj Bupati Magelang dan jajaran Forkompinda, Sekda dan seluruh organisasi pemerintah daerah di Kabupaten Magelang. Selebihnya dia meminta doa restu semoga petugas sampai tingkat desa, kecamatan, bisa bertindak terintegritas, jujur, adil, penuh dengan martabat dan beretika.
“Kami sudah melakukan pembinaan, baik secara kepribadian maupun teknis pelaksanaan di lapangan. Namun demikian tanpa dukungan dari semua pihak, KPU tidak bisa melakukan apa pun,” katanya.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, dalam kesempatan itu berterima kasih kepada KPUD setempat yang telah melakukan rangkaian kegiatan hingga menjelang pelaksanaan pencoblosan yang akan berlangsung Rabu (27/11/24). “Secara umum berjalan dengan aman dan lancar, meski ada sedikit problem,” katanya.
Dia berharap seluruh proses dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada ekses apa pun. Dikatakan pula, untuk keberhasilan pemilihan, kuncinya adalah tingkat partisipasi pemilih. “Semoga yang memiliki hak pilih bisa mencoblos, besok,” harapnya.
Dia juga berharap seluruh pemilih bisa memilih seluruhnya, atau 100 persen. Pada pemilu lalu bisa mencapai 90 persen lebih. Itu berarti sosialisasinya berhasil.
Ditambahkan, pada Maret lalu masih ada sekitar 18 ribu warga belum ber-KTP. Tapi sudah dilakukan berbagai upaya agar mereka ber-KTP. Sampai 26 November 2024 tersisa 2.529 warga yang belum memiliki KTP.
Untuk sisa itu masih dilakukan upaya sampai besok pagi. Apabila belum semua warga ber-KTP, kalau ada yang mau menggunakan hak pilihnya, diminta diantisipasi. “Jangan sampai menjadi gaduh,” pintanya.
Eko Priyono