BLORA (SUARABARU.ID) — Forum Petani Hutan Jati Bumi (FPHJB) mengadakan Lokakarya Pembangunan Ekonomi Hijau, diikuti ratusan petani hutan Blora dan jajaran Perhutani se-Blora Raya, di pendopo rumah dinas Bupati Blora, jalan Alon – Alon Utara, sekaligus siap bekerja sama suburkan hutan untuk kemakmuran bersama dengan skema Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan
Lokakarya tersebut mengundang apresiasi dari para narasumber, karena menghadirkan para Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) penerima SK 185 dan 192 dan KTH rintisan untuk pengajuan program Perhutanan Sosial Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus, Rabu, (20/11/2024).
Saat menyampaikan materi lokakarya, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Kehutanan melalui Kepala Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti menyampaikan apresiasi atas inisiasi lokakarya tersebut.
Lokakarya ini, dimaksudkan untuk menjembatani kerja sama antara petani hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan pihak Perum Perhutani se-Blora Raya, yang terdiri dari Kesatuan Pemangkuan Hutan Blora, Cepu, Randublatung, Mantingan dan Kebonharjo.
“Saya apresiasi atas terselenggaranya lokakarya pembangunan ekonomi hijau ini, yang diinisiasi oleh Forum Petani Hutan Jati Bumi, ini adalah upaya membangun jembatan koordinasi dan komunikasi antara KTH dan Perum Perhutani untuk bekerjasama dengan skema Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan atau PSKK dan Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP), sesuai dengan Kepmen Nomor 487/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2023,” ujar Danang Kuncara Sakti.
Sementara itu, Plt Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, melalui Asisten II Bupati bidang Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasiran mengajak semua anggota KTH untuk mendengarkan secara detail terkait lokakarya tersebut, atas nama Pemerintah Kabupaten Blora menyambut baik terhadap upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani hutan di wilayah Blora.
Jaga Hutan Bersama
Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Utama Kemitraan Produktif Perhutani Divre 1 Jawa Tengah, Iwan Setiawan menyampaikan ajakan untuk bekerjasama dalam menjaga hutan dan membangun kemitraan yang produktif untuk meningkatkan perekonomian para petani hutan, sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan (PSKK) dan Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP).
“Jadi kami ini, juga menjalankan tugas dari negara untuk mengelola kawasan hutan dengan pengelolaan khusus ini bersama KTH, dengan melaksanakan regulasi yang ada, kami mohon jangan ada penebangan kayu liar, untuk menggarap lahan PS KHDPK, mari kita bersinergi dan bekerjasama jaga hutan kita, sesuai harapan dari FPHJB yaitu Hutan Subur, Rakyat Makmur,” jelas Iwan Setiawan.
Di tempat yang sama, pengusaha bidang peternakan sapi dan kambing, yaitu Chief Executive Officer PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie Triyono menjelaskan pentingnya pembangunan pertanian dan peternakan modern yang terintegrasi antara hewan ternaknya dengan bahan pakan ternak yang ditanam oleh Petani sendiri, seperti sorgum.
“Saya mengajak kepada Petani KTH untuk mengembangkan peternakan sapi, dan menanam sorgum, rumput pakcong dan rumput idamami untuk jenis pakan ternak alami, yang bisa diupayakan untuk pemenuhan pakan ternak, kita bisa kerjasamakan antara petani hutan dengan kami dari PT LSAJ,” kata Arie Triyono.
Ikut memberikan pemaparan terkait tanaman perkebunan untuk sorgum, dari Badan Riset Nasional (BRIN), Ahli Peneliti Utama, Prof. Rubiyo, dan Praktisi Peternakan Domba, John Miftah Ahmad yang asli dari Dukuh Glagahan, Desa Jepangrejo Kabupaten Blora.
Kudnadi Saputro