JEPARA(SUARABARU.ID) – Tak kunjung terwujudnya keinginan seorang guru untuk menulis di media, bukan karena kemampuan, melainkan kepercayaan diri. Keberanian menulis, seolah menjadi tembok penghalang bagi banyak pengajar untuk mengirim tulisan ke media massa.
Hal tersebut mengemuka saat Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Diponegoro, Kecamatan Mayong, menggelar pertemuan rutin pada Sabtu (2/11/2024). Dalam kegiatan yang berlangsung di SDN 1 Kuanyar itu, mereka secara khusus belajar mengenai literasi media massa. Panitia menghadirkan Jurnalis Pemkab Jepara, Sulismanto, sebagai narasumber.
“Dari beberapa kali menjadi juri lomba menulis kreatif untuk guru tingkat Kabupaten Jepara, saya melihat tulisan teman-teman guru sangat bagus. Namun kebanyakan tidak memiliki keberanian mengirim ke media,” kata Sulismanto.
Dalam kegiatan yang dipandu moderator Etik Norviyanti itu, Sulismanto memberi materi berbahasa Indonesia yang baik dan benar, penulisan rilis berita, dan karya ilmiah populer.
“Press release adalah berita yang disusun sebuah lembaga untuk media massa. Jika anggota KKG bisa menulisnya, maka kegiatan pendidikan di wilayah kami dapat terpublikasi,” demikian menurut Ketua KKG Gugus Diponegoro Bambang Subagyo.
Bambang Subagyo menyebut, banyak kegiatan pendidikan di lingkungan Dabin III Mayong yang selama ini hampir tidak pernah dipublikasi. “Setelah belajar menulis melalui kegiatan ini, saya harap satuan pendidikan di lingkungan kami ‘tampil di media massa melalui tulisan Bapak/Ibu Guru ,” kata dia.
Pengawas Dabin III Satkordik Kecamatan Mayong Noor Yasin mengatakan, hasil belajar dalam kegiatan KKG harus dimanfaatkan untuk peningkatan pembelajaran di kelas. Dia mendorong para guru setempat untuk menuangkan pengalaman positifnya dalam bentuk tulisan agar bisa dibaca dan dipelajari sesama guru untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Ketua Dabin III Suyati yang juga Kepala SDN 1 Kuanyar mengatakan, materi yang disampaikan narasumber sangat penting untuk dunia pendidikan.
“Silakan diperhatikan. Saya harap Bapak dan Ibu Guru bisa menjadi penulis andal, lalu membawa nama baik Dabin Gugus Diponegoro melalui tulisan,” kata Suyati.
Hadepe