blank
Para PKL belakangan ini kembali berjualan di area Alun-alun Kebumen.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pengunjung Alun-alun Kebumen kini menyoroti  keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang kembali memadati area Alun-alun Pancasila.

Satpol PP Kebumen pun telah memberikan imbauan kepada PKL agar tidak lagi berjualan di Alun-alun karena para PKL akan ditempatkan dalam satu tempat di Kapal Mendoan.

Para pengunjung pun sepakat para PKL ini bisa ditata dan dirapikan untuk berjualan di satu area, seperti di Kapal Mendoan. Sebab, jika PKL dibiarkan berjualan bebas di kawasan Alun-alun, maka akan terlihat kumuh, kurang estetik, serta mengganggu pengunjung lainnya.

“Ini menurut saya pribadi ya, sejak awal kan konsepnya  PKL ditempatkan dalam satu selter di Kapal Mendoan. Jadi menurut saya ya bagusnya dijadikan satu, jangan nyebar-nyebar, kelihatannya jadi semrawut, kumuh,”ujar Roni, pemuda asal Bonorowo, Minggu (27/10).

blank
Pengunjung yang menikmati fasilitas olah raga di Alun-alun Kebumen, baru-baru ini.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Roni berharap PKL bisa mentaati peraturan. Kapal Mendoan memang sudah didesain untuk menampung para PKL. Maka semestinya  PKL bisa ditempatkan di sana. “Percuma sudah dibangun bagus, tapi tidak ditempati. Memang lebih baik dijadikan satu,”ucapnya.

Hal senada diungkapkan pengunjung lain, Dian Lukiana, asal Desa Sawangan, Alian. Ia pun merasa lebih cocok PKL ditata kembali, tidak memadati seluruh area Alun-alun. Menurutnya selain terlihat kotor, juga menganggu penggunjung.

“Sayang udah dibangun bagus-bagus, tapi masih terlihat semrawut. Harusnya jadiin satu aja sih. Kalau banyak gini kan mengganggu. Apalagi kaya di area olah raga ini, kita jadi merasa nggak nyaman. Terlalu banyak pedagang, jelasnya.

Dian pun berharap, pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat, agar semua bisa ditata dengan baik. Karena bagaimana pun para PKL juga butuh berjualan untuk mencari rezeki. “Itu kan saya lihat di Kapal Mendoan masih banyak yang kosong, saya kira bisa ditempatkan di sana,”jelas Dian.

Salah seorang PKL, Agus asal Pejagoan yang berjualan chiken menyampaikan, dirinya menyadari berjualan di area Alun-alun secara aturan tidak diperkenankan. Namun ia meminta ada kebijakan dari pemerintah agar membolehkan para PKL berjualan di hari Minggu.

“Khusus di hari Minggu Car Free Day, kami harap bisa berjualan karena Alun-alun ini kan paling ramai pas hari Minggu pagi. Jadi kita berharap bisa berjualan di hari Minggu,”harap Agus.

Pria itu mengaku berjualan di luar Alun-alun lebih sulit dapat pendapatan, karena dulu ia telah terbiasa jualan pada saat hari Minggu atau car free day. Saat ini ia berjualan di pinggir jalur jogging track.”Ya memang aslinya nggak boleh, tapi mau bagimana lagi.Saya harap ada kebijaksanaan dari pemerintah,”ucap Agus.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag KUKM) Haryono Wahyudi menyampaikan, pihaknya sudah merencanakan untuk menertibkan kembali para PKL, dengan lebih dulu menggelar sosialisasi kepada para pedagang.

“Kita memang ada rencana untuk melakukan penataan  para pedagang, dari kemarin kita juga sudah melakukan sosialisasi atau imbuan kepada para PKL untuk tidak lagi berjualan di Alun-alun,”ujar Haryono.

Haryono menyebut penertiban PKL perlu dilaksanakan karena memang secara aturan tidak bolehk di Alun-alun. Kemudian alasan lain,revitalisasi Alun-alun masih dalam proses pengerjaan dan pemeliharaan, belum diserahkanterimakan dari penyedia jasa ke Pemkab Kebumen.

“Tadinya kita sempat mengizinkan para pedagang berjualan, khususnya PKL yang dulunya di Alun-alun sambil menunggu Kapal Mendoan jadi. Tapi jumlah PKL lama-lama membludak, semakin banyak yang berjualan, termasuk yang baru-baru, sehingga tidak kondusif,”tutur Haryono.

Pihaknya khawatir semakin banyak pedagang yang masuk, akan menganggu para pengguna Alun-alun yang ingin berolahraga. Untuk itu Disperindag KUKM bersama Satpol-PP akan menertibkan PKL sesuai dengan ketentuan.

“Yang sudah ditempatkan baru pedagang pagi nanti setelah siap maka PKL yang sudah terdaftar di Disperindag KUKM sebagai pedagang Alun alun akan ditempatkan di Kapal Mendoan,”imbuh Haryono.

Komper Wardopo