blank
Peduli pembinaan kemandirian WBP hingga klien Pemasyarakatan, Kalapas Semarang Lakukan PKS. Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Lapas Kelas I Semarang, Usman Madjid melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan stakeholder. Kegiatan PKS dilakukan untuk memperoleh keberlanjutan pembinaan kemandirian mulai dari WBP hingga menjadi klien Pemasyarakatan.

Usman menyatakan, dirinya sangat perduli terhadap nasib WBP setelah bebas. “Jika mereka (WBP) bebas tanpa keahlian, akan sulit menjalani kehidupannya,” ujar Usman belum lama ini.

Lapas Semarang sendiri telah menjalin kerja sama dengan beberapa stakeholder antara lain Bapas Semarang, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang, PT. Philnesia International, PT. Solusi Limbah Abadi dan Teh Nongki Semarang.

Kalapas mengajak seluruh stakeholder untuk saling bekerja sama mendukung proyek perubahan ini untuk kemajuan bersama.

“Proyek perubahan ini dilakukan untuk membangun program pembinaan berkelanjutan antara Lapas dengan Bapas, sehingga meningkatkan pembinaan kemandirian WBP dan klien Pemasyarakatan agar ketika bebas mereka memiliki bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik,” kata Usman.

Ia berharap seluruh pihak dapat saling merasakan manfaat kerja sama yang terjalin. Kedepan, WBP yang telah bebas melalui integrasi, akan tetap mendapatkan pelatihan di Bapas, seperti yang dilakukan di Lapas dengan metode pelatihan yang berbeda.

“Nantinya klien juga akan diuji oleh Balai Pelatihan agar memperoleh sertifikat pelatihan berlisensi. Selain itu klien juga dapat direkomendasikan untuk bekerja pada salah satu perusahaan yang telah terjalin kerja sama,” terangnya.

Ning S