Di kawasan itu juga ada Pusat Batik Sukowati. Namun bupati mengakui target penjualan masih kurang dari yang diharapkan.
”Sekarang banyak yang sudah studi banding ke Sragen, mulai sudah cashless sampai tingkat desa, kemudian nilai MCP terbaik, menarik orang untuk datang dan belajar ke Sragen,” ujar dia.
Yuni menyampaikan pembangunan gedung meraup anggaran Rp 10,3 miliar lebih dari anggaran pemerintah pusat. Gedung dilengkapi workshop, diharapkan bisa membantu pelaku usaha.
Kepala Diskumindag Sragen Cosmas Edwi Yunanto mengatakan progres pembangunan gedung sudah rampung 85 persen. “Pada 27 November 2024 nanti gedung selesai dibangun dan siap diresmikan Desember 2024,” tuturnya.
Yuni menegaskan setelah diresmikan harus ada agenda rutin pameran. Diharapkan bangunan ini kelak menjadi pusat kreatifitas warga Sragen, termasuk menjadi rumah kegiatan kerajinan dan budaya.
Anind