blank
Seorang dokter tengah memeriksa pasien gondongan. Foto: Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kamu pernah mengalami gondongan? Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan.

Melansir dari laman Kemenkes, gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga, berfungsi untuk memproduksi air liur.

Gondongan terjadi saat kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus tersebut dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau hidung. Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.

Apa penyebab terjadinya gondongan?

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.

Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat:

Menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara.
Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman.
Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Berbagi alat makan dan minum dengan penderita.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gondongan

Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Berusia 2-12 tahun.
Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS, menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, atau sedang dalam pengobatan kemoterapi.
Tinggal atau bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi.

Berikut adalah beberapa gejala yang akan timbul saat terjadi gondongan

Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.
Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
Demam hingga 39°C.
Mulut kering
Sakit kepala
Nyeri sendi
Nyeri perut
Mudah lelah
Hilang nafsu makan.

Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun. Pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan jika kamu mengalami gejala yang lebih serius, seperti sakit kepala hebat, kesadaran menurun atau pingsan, dan mengalami
kejang.

Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi atau leher pasien yang membengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) pasien. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa, pertama tes swab pada pipi bagian dalam (buccal swab), untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan gondongan.

Kedua tes darah, untuk mendeteksi infeksi virus dalam darah, dan ketiga tes urine, untuk mengonfirmasi dan mendeteksi penyebaran infeksi ke saluran kemih.