SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU), Dr Ferdinandus Hindiarto menegaskan komitmennya, untuk terus memperkuat nilai-nilai warisan kebangsaan Mgr Albertus Soegijapranata, melalui diskusi dan sarasehan menjelang Pilkada 2024.
Disampaikan dia, Pemilu seringkali lebih terfokus pada sosok calon ketimbang gagasan yang mereka usung. Pihaknya pun mengajak masyarakat, untuk beralih dari sekadar melihat sosok, ke pertimbangan yang lebih substansif dan cerdas.
”Dalam konteks ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, sebagai bagian dari pendidikan politik,” ujar Ferdinand, dalam kata pembuka acara sarasehan bertema ‘Pendidikan, Kesehatan, Teknologi, dan Ekonomi Kerakyatan’.
BACA JUGA: Naik 115 Persen, Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Karimunjawa
Sarasehan itu digelar belum lama ini, oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) SCU. Ini juga merupakan wujud komitmen SCU, dalam menciptakan ruang dialog kritis dan edukatif, menjelang Pemilu. Acara berlangsung di Auditorium Agnes Widanti, Kampus Bendan, dan dihadiri sejumlah sivitas akademika SCU.
Diingatkan juga oleh Rektor SCU, keterlibatan dalam proses demokrasi harus diperluas, di mana mahasiswa tidak hanya menjadi penonton. Tetapi juga pelaku aktif, dalam mengawal perubahan yang diinginkan. Mengacu pada semangat Mgr Soegijapranata, dia menekankan pentingnya berpikir kritis dan terlibat dalam diskusi yang bermakna.
Dalam sarasehan dan diskusi ini, menghadirkan panelis internal yang merupakan dosen SCU. Seperti, Prof Dr Ridwan Sanjaya SE SKom MS IEC (Guru Besar Bidang Sistem Informasi, Dekan Fakultas Ilmu Komputer), Rudy Elyadi SE MM (Dosen Program Studi Manajemen, Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M).
BACA JUGA: Sebanyak 4.324 Personil Satlinmas Diperbantukan di Bawah Kendali Operasi Polres Jepara
Lalau ada juga, dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SpBA (Dekan Fakultas Kedokteran), dan Dr Elizabeth Wahyu Margareth Indira SPsi MPd Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi).
Sementara itu, Kepala LPPM SCU, Dr Yustina Trihoni Nalesti Dewi MHum menyampaikan, sarasehan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ‘SCU for Indonesia’. Dia menyebut, pentingnya memberikan sumbangsih nyata kepada Indonesia, dengan fokus sebelumnya pada isu Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) dan stunting, kini beralih ke tema demokrasi.
”Kami ingin membangun demokrasi yang baik bagi mahasiswa, agar mereka mampu dan memahami pentingnya masa depan Semarang dan Indonesia secara umum,” tegas Dr Trihoni.
Dalam sarasehan ini juga, SCU menegaskan posisinya sebagai lembaga yang netral dan independen, dalam semua kegiatan politik. Dengan semangat Soegijapranata, universitas ini berkomitmen untuk terus mendukung dialog konstruktif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Riyan