JEPARA (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian LPPM UNISNU terdiri dari Dosen FEB UNISNU yang terdiri dari Noor Arifin, Much Imron dan Fathur Rohman melaksanakan Program Pengabdian Kemitraan Desa Binaan (PKDB) Desa Plajan Pakis Aji, dengan melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk memperkuat sektor Pariwisata di Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara pada tanggal 29 Juli 2024.
Dengan Mengusung tema Revitalisasi Desa Wisata Plajan Pakis Aji melalui Peningkatan Capacity Building Pengelola Pokdarwis dan Pengembangan Kerjasama, yang belum lama ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Plajan berkolaborasi dengan Perangkat Desa, Kelompok sadar wisata (pokdarwis), UKM, dan Karang Taruna Desa Plajan.
Kegiatan Peningkatan Capcity BuildIng Pengelola Pokdarwis yang digelar dengan menghadirkan Kang Trisno, Pengelola Wisata Desa Ngancar Semarang, sekaligus Pegiat Desa Wisata yang sudah sering mendapat penghargaan Nasional
Dalam materinya Kang Tris menyampaikan bahwa pengembangan desa dengan inovasi wisata dilakukan melalui prinsip pemberdayaan. Prinsip dasar pemberdayaan masyarakat adalah keberlanjutan, bukan sekedar kegiatan incidental semata. Pemberdayaan menjadi langkah untuk menyongsong perubahan yang terus berjalan.
Tujuan utama program pemberdayaan masyarakat adalah mewujudkan masyarakat atau komunitas masyarakat yang mandiri dan berdikari. Inovasi wisata pedesaan merupakan sebuah upaya untuk menjadikan pariwisata sebagai langkah: 1.) Penyerapan tenaga kerja lokal; 2). Sebagai generator pertumbuhan ekonomi wilayah, dan 3). Sebagai upaya pengentasan kemiskinan berupa strategi pengembangan desa wisata.
Kang Tris mengingatkan kita perlu menata Pola Pikir dan Menata Kebiasaan jika ingin merubah keadaan yang lebih baik dengan empat cara sederhana membangun komunitas masyarakat; Berlawanan dalam pemikiran; Kerjakan hal yang kecil; Mengidentifikasi kondisi dengan potensi yang ada, dan Tidak dimotivasi oleh financial.
Model Desa Sejahtera Mandiri melalui Pendekatan Desa Wisata Desa Menari Tanon Semarang melalui Pilar Pendidikan; Pilar Kesehatan; Pilar Lingkungan; dan Pilar Kewirausahaan, dengan semangat “Ngrungkepi lan Handarbeni desa”.
Pemateri yang kedua dengan menghadirkan Mas Herian Noor Cahyadi (Hery Yamada) ketua IPI (Insan Pariwisata Indonesia) Kabupaten Jepara, dalam paparannya menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pengembangan potensi wisata Desa Plajan.
“Keberhasilan pengembangan desa wisata tidak hanya ditentukan oleh daya tarik alam dan budaya, tetapi juga oleh sinergi dan partisipasi aktif dari masyarakat,” ujarnya. Strategi pengembangan wisata di Desa Plajan harus mencakup pengelolaan destinasi yang terintegrasi, pelatihan sumber daya manusia, dan pemasaran yang efektif.
“Destinasi wisata harus dikelola dengan baik, dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya yang ada, seperti akar seribu dan warisan budaya lokal,” jelasnya. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga menjadi prioritas, terutama dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola wisata dan memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan, tambahnya.
Selain itu, promosi dan kerja sama dengan pelaku industri pariwisata lainnya untuk mendongkrak jangkauan pasar bisa dilakukan dengan menggunakan media digital. “Promosi desa wisata ini tujuannya untuk mengenalkan desa sehingga wisatawan akan tertarik untuk berkunjung sehingga ini bisa meningkatkan perekonomian desa,” ucapnya sebelum diskusi berlangsung.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatangannan kerjasama antara Pokdarwis Desa Plajan yang diwakili Erwin Erwanto dengan Kang Trisno dan Hery Yamada untuk pengembangan kegiatan wisata di Desa Plajan ke depan, sehingga kegiatan pengembangan dapat dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kartono Petinggi Desa Plajan mengapresiasi atas kontribusi tim PKDB Unisnu yang telah berkontribusi membangun desa menjadi lebih maju. “Kami berharap, melalui kolaborasi ini, Desa Plajan dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Jepara,” harapnya.
Hadepe – FR
