KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Guna mendukung gerakan peduli pendidikan inklusif dan kelestarian lingkungan, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Kebumen bersama para guru penggerak dan PMI menanam pohon bakau di wilayah konservasi penyu, Pantai Kaliratu.
Sekitar 3.000 pohon bakau yang ditanam di pinggiran sungai muara Sungai Lukulo kawasan Kaliratu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong. Penanaman pohon melibatkan para guru penggerak, siswa dan sukarelawan PMI Kebumen serta penggiat lingkungan, pada Sabtu sore (5/10).
Kepala Disdikpora Yanie Giat Setyawan mengungkapkan, penanaman pohon itu untuk mendukung pelestarian lingkungan di wilayah konservasi penyu. Penyu sebagai satwa langka yang dilindungi sehingga alamnya akan tetap terjaga.
“Untuk mendukung gerakan peduli pendidikan inklusif, kita memang dituntut untuk penduli terhadap pelestarian lingkungan di sekitar, dan hari ini kita menanam 3.000 pohon di wilayah konservasi penyu Kaliratu,”ujar Yanie.
Menurut Kepala Disdikpora, kegiatan ini baru kali pertama diadakan. Pihaknya menargetkan ke depan harus digencarkan lagi. Misalnya dengan melibatkan para siswa dan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen.
“Jadi bukan hanya sekolah berkebutuhan khusus, tapi dengan cakupan yang lebih luas,”ucapnya.
Selain penanamam pohon, pada acara tersebut juga diberikan alat bantu untuk para 11 orang siswa berkebutuhan khusus, seperti alat dengar, kacamata, alat bantu jalan, sepatu besi, kursi roda, yang diberikan Pemkab Kebumen bekerja sama dengan Baznas Kebumen.
“Alat bantu itu kita berikan untuk memudahkan para siswa berkebutuhan khusus dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Mereka adalah kelompok yang rentan yang harus mendapat perhatian lebih dari masyarakat,”terang Yanie.
Kemudian untuk mendukung penguatan pendidikan inklusif dan pelestarian lingkungan dilaksanakan kerja sama Disdikpora Kebumen dengan Baznas dan PMI. Yanie berharap kegiatan semacam ini akan terus berlanjut untuk menebar kemanfaatan di masyarakat.
Komper Wardopo