blank
UKSW teken kerja sama dengan Aptisi wilayah VI Jawa Tengah, fasilitatori leadership summit. Foto: UKSW

Sementara itu, Rektor Intiyas sebagai pembicara tunggal dalam leadership summit kali ini menyatakan kesempatan yang diberikan kepada UKSW untuk menjadi fasilitator ini adalah suatu kehormatan.

“UKSW berbangga membantu Aptisi menyelenggarakan leadership summit mendampingi pimpinan PTS se-Jawa Tengah untuk memikirkan strategic plan di 25 tahun yang akan datang,” imbuhnya.

Karakter kepemimpinan

Mengawali paparannya Rektor Intiyas mengajak para peserta untuk meninjau kembali pentingnya karakter kepemimpinan yang memiliki kemampuan melihat masa depan. Secara mendalam ia menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyusun strategic plan perguruan tinggi swasta dalam menghadapi perubahan dunia di masa depan.

Dalam leadership summit yang berlangsung interaktif tersebut, Rektor perempuan pertama UKSW menjelaskan tiga hal yang melatarbelakangi acara ini yaitu rapid industrial revolution, universitas perlu bertahan dan bertumbuh, serta institusi mencetak generasi masa depan.

Ia menuturkan, sebagai pemimpin PTS harus memahami visi institusi di 25 tahun yang akan datang. Selain itu, para pemimpin juga memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi the strategic areas yang menjadi fokus, dan menentukan strategic support system.

“Kunci sukses sebuah organisasi terletak pada penyelarasan strategis atau strategic alignment, kemampuan untuk mengenali kekuatan internal kampus serta memahami perubahan yang akan terjadi di masa depan,” tuturnya.

Setiap sesi berlangsung dengan penuh semangat, Rektor Intiyas tak hanya berbagi pengalaman dan materi saja, melainkan juga mengajak para peserta untuk membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai isu-isu yang akan terjadi di 25 tahun yang akan datang.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif, termasuk dari Rektor Universitas Pekalongan, Dr. Andi Kushermanto, S.E., M.M., yang menyatakan bahwa acara ini memberi wawasan bagi pemimpin PTS untuk memandang pendidikan 25 tahun ke depan.

“Selain itu, materi ini juga memberikan insight kepada kami bagaimana proses alignment penyelarasan di setiap lini kampus harus diperhatikan,” bebernya.

Ning S