blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar menerima alokasi DIF dari Wapres RI KH Ma'ruf Amin. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah nasional yang harus segera diselesaikan. Pemerintah mendorong zero kemiskinan ekstrem di tahun 2024 ini.

Beberapa hal yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, di antaranya, penurunan beban pengeluaran melalui bantuan sosial. Peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan melalui regionalisasi bantuan sosial.

Kemiskinan ekstrem sendiri adalah kondisi  ketika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi.

Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, masyarakat dan akademisi sangat diperlukan. Pemkab Wonosobo dalam hal ini telah berupaya maksimal dalam melakukan percepatan pengentasan kemiskinan tersebut. Sehingga upaya yang baik ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang kepada Wakil Bupati Wonosobo M Albar, bersama 9 Provinsi dan 15 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, dalam acara “Rakornas Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 dan Penyerahan simbolis Dana Intensif Fiskal (DIF) Kategori Daerah Berkinerja Baik dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024”.

Atas apresiasi itu Pemkab Wonosobo berhak memerima Dana Intensif Fiskal (DIF) Kategori Daerah Berkinerja Baik dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, sebesar Rp 6.062.557.000.

“Alhamdulillah, Wonosobo menjadi salah satu Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang mendapatkan apresiasi dari pemerintah RI sebagai pemerintah berkinerja baik khususnya dalam penanganan kemiskinan ekstrem tahun 2024.

Atasi Kemiskinan

blank
Wakil Bupati Wonosobo, M Albar. Foto : SB/dok Prokompim

Pemkab Wonosobo kembali mendapatkan alokasi Dana Insentif Fiskal (DIF) yang langsung diserahkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden di dampingi Menteri Koordinator PMK, Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas RI

Gus Albar mengungkapkan DIF yang digelontorkan untuk Wonosobo sebesar Rp 6 miliar lebih itu harus disyukuri dan dijadikan pemacu dalam penyelesaian pembangunan infrastruktur dan masalah lainya yang ada di daerah, khususnya terkait kemiskinan ekstrem.

DIF tersebut nilai anggarannya berfariatif antara Rp 5 hingga Rp 7 miliar. Pemkab Wonosobo memperolah DIF Rp. 6 miliar lebih. Hal itu, tentu harus disyukuri bersama seiring masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diperhatikan dan dituntaskan, termasuk, masalah infrastrukur.

“Saya kira tidak hanya jalan-jalan yang harus mendapatkan perhatian. Jadi jalan merupakan salah satu bagian infrastruktur yang menjadi prioritas Pemkab Wonosobo.
Hal itu diperoleh atas kerja keras kerja cerdas kerja tuntas dari berbagai elemen masyarakat dan stakeholder yang ada,” tegasnya.

“Ini semua tentu atas kerja keras kita bersama kuatnya kepemimpinan, sinegitas, kolabarotif, kebersamaan gotong royong dan sesarengan mbagun Wonosobo yang kokoh dari seluruh stakeholder dan seluruh elemen masyarakat”, ungkapnya.

Menurut Wabup, untuk menuju zero kemiskinan ekstrem di daerahnya atau 0 persen tahun 2024 atau setidaknya mendekatinya, maka perlu ditingkakan lagi kerjasama dari berbagai pihak.

“Juga komitmen untuk bersungguh-sungguh melaksanakan berbagai upaya yang sudah dicanangkan berdasarkan program-program yang sudah disusun dengan baik dan terarah dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Muharno Zarka