Kebakaran tanaman bambu miliki Lugiyati di Kedungcino, Jepara Minggu 22 September 2024. Foto: Tim Damkar

JEPARA (SUARABARU.ID) – Musim kemarau  panjang menyebabkan banyaknya sampah dedaunan dan ranting yang kering disamping juga angin  bertiup cukup kencang. Jika tidak hati-hati saat membakar, maka api bisa merembet dan meluas hingga mengakibatkan kebakaran.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Jepara, Surana ST dalam wawancara khusus dengan SUARABARU.ID, Minggu (22/9-2024)  berkaitan dengan meningkatkan kasus kebakaran di Jepara. Dalam satu bulan ini terjadi 30 kasus kebakaran, tambahnya.

“Hari ini terjadi dua kali kebakaran  yang semuanya disebabkan karena kurang hati-hati saat melakukan  pembakaran sampah. Beruntung tidak merembet ke pemukiman karena api cepat dikendalikan. Tetapi setidaknya menyebabkan polusi udara ,” ujarnya.

Lebih lanjut Surana menjelaskan kebakaran pertama Minggu (22/9-2024) terjadi di pekarangan belakang rumah Lugiyati, penduduk Desa  Kedungcino RT 03 RW 01  Jepara. Akibat membakar sampah, tanaman bambu 50 X 60 meter turut terbakar,” ujarnya.

Untuk pemadaman ini Markas Komando  Damkar memberangkatkan 2 unit pemadam dengan 5 anggota yaitu  Sudarno, Rollys, Farid, Noval, dan Deni.

Sementara kasus kebakaran kedua yang terjadi hari ini adalah di lahan milik Zainal (74 th) , penduduk Ds. Tahunan Bendansari Rt 01 RW 02 Kec. Tahunan Jepara. “Karena pembakaran sampah, api merembet ke tanaman bambu dengan luas 8 x 15 m. Untung api dapat dikendalikan oleh warga dan tim Damkar,” ujar Surana.

“Harapan kami masyarakat  hati-hati saat melakukan pembakaran sampah dan memastikan tidak ada potensi merembet ke obyek-obyek yang mudah terbakar.” Pintanya.

Hadepe