Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih memberi sosialisasi bantuan rehab warung UMKM di Kecamatan Kutowinangun, baru-baru ini.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kebumen terus menyosialisasikan program bantuan rehab warung untuk UMKM di 26kecamatan.

Bahkan ada beberapa kecamatan yang sudah sampai tahap distribusi bantuan tersebut atau mulai direalisasikan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi mengungkapkan, program rehab warung merupakan inisiatif dari Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang menginginkan ada penguatan UMKM dalam bentuk pemberian bantuan material dengan nominal Rp 1.250.000.

“Untuk bantuan rehab warung yang diinisiasi Bapak Bupati kita masih terus melakukan sosialisasi di kecamatan. Bahkan ada beberapa kecamatan yang sudah realisasi seperti Bonorowo itu ada 164 penerima manfaat,”ujar Haryono di Pendopo Kabumian, Kamis (12/9).

Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih bersama Forkompimcam Poncowarno, baru-baru ini.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Haryono mengatakan, per kecamatan rata-rata ada 200 warga atau pelaku UMKM yang mendapat bantuan rehab warung. Para penerima manfaat lebih dulu dilakukan pendataan di tiap-tiap desa, sehingga penerimanya bisa tepat sasaran.

“Karena bantuan ini untuk UMKM, maka kita harus pastikan bahwa mereka adalah kelompok yang layak mendapat bantuan. Jangan sampai tidak tepat sasaran,”terang Haryono.

Sosialisasi tersebut untuk membahas teknis realisasi bantuan. Selain bantuan rehab warung, pelaku UMKM juga akan diberikan surat izin usaha secara gratis.

Menurutnya, bantuan rehab warung untuk UMKM bakal menyasar 72.000 orang dengan anggaran Rp 90 Miliar. Bantuan tersebut akan diberikan secara bertahap.

“Diharapkan warung-warung yang mendapat bantuan ini tempatnya bisa lebih representatif, sehingga bisa menambah rezeki mereka,”ucapnya.

Selain bantuan, Haryono menjelaskan pihaknya tengah melakukan sensus UMKM.  Ia menyebut jumlah UMKM di Kebumen mencapai 200.000.  Namun dalam survei ini baru menyasar 60.000 UMKM.

“Jadi yang dilakukan pendataan secara langsung adalah UMKM jenis pedagang keliling dan pedagang tidak menetap sasarannya 60.000 orang,”ujarnya.

Haryono menyatakan, sensus  tersebut telah menjadi kebijakan Pusat. Sensus akan dimulai pada Agustus- Oktober 2024. Haryono berharap masyarakat atau pelaku UMKM bisa memberikan data yang benar, hal ini menyangkut kredibilitas dari hasil survei yang dihasilkan.

Komper Wardopo