Polda Jateng gelar latihan penanggulangan konflik sosial di Lapangan Simpang Lima Semarang (5/9/2024). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Meningkatnya intensitas situasi politik di tengah proses kampanye Pilkada 2024 menimbulkan gesekan antar pendukung paslon peserta kampanye. Hal ini diperparah dengan pernyataan salah satu paslon yang menyinggung Sara saat berorasi dalam kegiatan kampanye.

Situasi ini mengakibatkan pendukung paslon lain merasa tersinggung hingga mengerahkan ratusan massa ke Simpang Lima Kota Semarang. Kemarahan massa yang tak terbendung kemudian dilampiaskan dengan merusak sejumlah fasilitas umum serta melakukan tindakan anarkis lainnya.

Guna meredam aksi anarkis massa, Polda Jateng dibantu Kodam IV/Diponegoro menerjunkan personel anti huru-hara ke Lapangan Simpang Lima Kota Semarang. Melalui serangkaian tindakan taktis serta kerja sama yang harmonis dan sinergi dengan berbagai instansi pemerintahan, aparat keamanan berhasil membubarkan aksi massa serta mengembalikan ketertiban di tengah masyarakat.

Rangkaian peristiwa ini menjadi gambaran umum situasi yang digelar dalam latihan simulasi “Penanggulangan Konflik Sosial oleh Polda Jateng” di Lapangan Pancasila Kota Semarang pada Kamis (5/9/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, serta jajaran TNI-Polri lainnya.

Sebagai bentuk rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka Operasi Mantap Praja Candi 2024, simulasi tersebut melibatkan 1996 personel gabungan TNI, Polri, dan stakeholder terkait dalam pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Ribut menyampaikan apresiasi atas latihan yang disebutnya sebagai bentuk kesiapan TNI Polri di Jawa Tengah dalam mengamankan Pilkada Serentak 2024. Tahap-tahap yang dilakukan oleh petugas dalam penanganan dan meredam aksi massa dalam latihan disebutnya telah sesuai dengan undang-undang dan peraturan Kapolri.

“Inilah gambaran yang kita hadapi saat massa tidak terkendali. Pedomani terus aturan dan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam menangani kerusuhan massa,” ungkapnya.

Ribut berharap melalui upaya sinergi dan kolaborasi yang harmonis antara Polri dengan berbagai instansi yang bertugas mengamankan dan menyelenggarakan Pilkada Serentak dapat membawa manfaat dan berkah bagi seluruh masyarakat di Propinsi Jawa Tengah. “Prinsipnya kita siap melindungi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Apapun yang terjadi, Jawa Tengah harus aman, nyaman dan kondusif,” tegasnya.

Pangdam IV, Mayjen TNI Deddy Suryadi juga mengapresiasi kekompakan TNI Polri dan seluruh stakeholder terkait dalam simulasi yang digelar. Dirinya berharap kerusuhan yang digambarkan dalam simulasi latihan tidak terjadi di lapangan.

Dalam keterangannya, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menyampaikan, kegiatan latihan ini selain sebagai bentuk kesiapan Polda Jateng mengamankan Pilkada Serentak 2024 juga agar menjadi pedoman bagi personel di lapangan.

“Diharapkan personel yang terlibat Operasi Mantap Praja Candi 2024 siap dalam menghadapi situasi yang meningkat, dan kesiapan hari ini dapat menjadi suatu pedoman bagi anggota di lapangan,” terangnya.

Dirinya menegaskan, aparat keamanan yang tergabung dalam Operasi Mantap Praja Candi 2024 akan mengedepankan upaya-upaya preemtif dan prefentif guna menciptakan situasi yang sejuk di masyarakat.

“Tentu eskalasi keamanan akan meningkat, tapi kita akan melakukan Cooling System agar situasi tetap adem dan masyarakat merasa aman dan nyaman dalam aktifitas sehari-hari,” tandas Artanto.

Ning S