Fiskom UKSW bersama Mafindo Salatiga gelar sekolah kebangsaan. Foto: UKSW

Kegiatan ini dibagi menjadi empat segmen diskusi mulai dari tahapan Pemilihan Umum (Pemilu), demokrasi, cara mengindra hoax Pemilu, dan sanksi dari tindakan penyebaran hoax.

Budhi Widi Astuti, S.I.Kom., MA, CPS®, CDS., Dosen Prodi Ilmu Komunikasi membeberkan, melalui kegiatan ini para pemilih pemula yakni generasi Z bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik dalam penyelenggaraan demokrasi di Indonesia.

“Kegiatan ini dapat meningkatkan literasi media, pemikiran kritis, intuitif, dan logis mahasiswa serta kaum muda agar mampu mengidentifikasi berita bohong,” ungkap Budhi Widi Astuti yang juga merupakan Koordinator Wilayah Mafindo Kota Salatiga.

Wawasan baru

Semangat dan antusiasme para peserta kental terasa ketika mereka mengikuti sesi diskusi, salah satunya Imanuel Juan Lilipaly mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi. Ia mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini karena memberikan wawasan baru tentang penginderaan hoax di era pilkada saat ini.

“Acara ini sangat bagus, saya mendapatkan ilmu baru untuk mengatasi dan menanggapi hoax yang beredar,” ungkapnya.

Tak ketinggalan peserta dari PIP Kota Salatiga, Elinda Eka Christyani juga mengungkapkan melalui kegiatan ini generasi muda bisa cepat tanggap dalam memastikan kebenaran informasi. “Kita sebagai generasi muda jangan mudah terprovokasi dengan informasi bohong. Mari kita cek faktanya terlebih dahulu sebelum menyebarkan berita tersebut,” katanya.

Acara ini menjadi bukti komitmen UKSW dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.

Ning S