blank
Siswa SMA Negeri Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital secara daring lewat zoom langsung dari SMA Negeri 1 Batang, Jawa Tengah.


BATANG (SUARABARU.ID) –
Siswa SMA Negeri Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng dengan tema ‘Berselancar di Dunia Digital dengan Aman’, Rabu(21/8).

Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa tengah, secara daring lewat zoom langsung dari SMA Negeri 1 Batang, Jawa Tengah.

Kegiatan nobar tersebut digelar guna mengedukasi para siswa SMA Negeri agar mengerti cara mengatasi intimidasi online terkait gender, serta mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, hak kendali atas data pribadi. Juga kemungkinan pelanggaran keamanan data yang berpengaruh pada privasi diri sendiri.

Kasi SMA dan SLB, Adhelika Mahmudia SE AKT mengatakan, agar para siswa bisa menggunakan perangkat digitalnya sesuai dengan fungsi. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik agar selalu waspada dan bisa menjaga privasi data pribadi agar tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Ada empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital. Di antaranya Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics dan Digital Safety. Keempat pilar ini merupakan dasar, yang digunakan sebagai pengukuran kemampuan para siswa dalam menguasai teknologi digital. Kita harus paham akan literasi digital, melakukan double checking terhadap setiap informasi yang diterima supaya data yang kita miliki aman dari pencurian yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Adhelika.

blank

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah mengeluarkan beberapa tips untuk melindungi data pribadi. Seperti mengganti kata sandi (password) secara berkala, tidak membuka tautan mencurigakan di dalam e-mail, SMS atau kanal sosial media lain, menggunakan perangkat lunak yang legal, menghindari koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) di sembarang tempat, dan jangan menunjukkan data pribadi, surel, kata sandi, OTP, kepada orang lain.

Korwil Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang telah merasakan kegunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering kali mendapatkan pesan dari kontak tidak dikenal yang isi pesannya berisi penawaran kredit, menang undian atau sejenisnya. Berdasarkan hal tersebut, mengindikasikan satu hal bahwa data pribadi kita sudah dalam keadaan tidak aman.

“Ada lima alasan utama pentingnya menjaga data pribadi. Yaitu intimidasi online terkait gender, mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, menjauhi potensi penipuan, menghindari potensi pencemaran nama baik, dan Hak kendali atas data pribadi. Dari kelima hal tersebut, diharapkan dapat membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis dan kreatif di era digitalisasi,” terang Astin.

Dunia digital sangat luas dan bebas untuk berekspresi. Pengguna internet, paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi, dan berinteraksi dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.

Oleh sebab itu, pentingnya literasi digital saat ini harus benar-benar digiatkan, agar para siswa paham akan keamanan data pribadi supaya tidak mudah untuk dicuri, dan disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan bagi diri kita.