Menurut Ita, dengan kehadiran Antea menjadi penyemangat para muda-mudi dan masyarakat umumnya untuk terus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di negara tercinta ini.

Dalam kesempatan peringatan kemerdekaan tersebut, Ita mengajak masyarakat untuk ikut memaknai kemerdekaan dengan berjuang demi pembangunan Indonesia dan Kota Semarang khususnya.

“Kalau dulu, perjuangan dalam bentuk fisik, sekarang berjuang dengan program-program yang dinamis, seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, penurunan stunting,” jelasnya.

Menurut dia, Kota Semarang berhasil dengan baik dalam meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi atau LPE bahkan di atas Jawa Tengah. Tak hanya itu, angka stunting dan kemiskinan mengalami penurunan.

“Alhamdulillah kemiskinan ekstrem di 2023 sudah zero. Tentunya harus ada inovasi-inovasi, baik dibidang ketahanan pangan kemudian ekonomi. Tentunya harus dinamis dan menyesuaikan dengan yang dikerjakan pemerintah pusat,” imbuh dia.

Saat ini, lanjut Mbak Ita, di masa transisi pemerintah yang baru terdapat salah satunya adalah program makan siang bergizi.

“Kota Semarang ini juga melakukan inovasi-inovasi bagaimana untuk menghadapi program nanti ke depan. Kami melakukan program ‘STROBERI’ yaitu program pemberdayaan urban farming di dalam memenuhi makan siang bergizi dan mencegah obesitas,” paparnya.

Tak hanya itu, di bidang infrastruktur dalam waktu dekat ini Pemkot Semarang akan melakukan MoU dengan PT KAI.

“Saat ini di IKN kan sudah transportasi massal ada Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Kami kemarin di IKN sudah diinstruksikan bapak Presiden untuk menggunakan ART dibanding MRT dan LRT karena mahal biayanya. Dengan ART bisa menjadi salah satu solusi terkait transportasi massal Kota Semarang,” katanya.

Selain itu, terkait pengelolaan sampah yang menjadi problem dunia, Kota Semarang akan melakukan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Saat ini KPBU sudah di Kementerian Keuangan. Mudah mudahan bisa segera terealisasi,” katanya.

Dirinya mengakui masih ada PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan Pemkot Semarang, diantaranya yakni persoalan Banjir dan Rob.

“Yang masih jadi PR pemerintah kota adalah mengenai banjir dan rob. Kami bertahap akan berupaya menyelesaikannya. Kalau masalah pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan. Alhamdulillah kita tertinggi untuk laju pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Hery Priyono