Tim peneliti UKSW ciptakan Ness-App, revolusi penilaian kualitas sarang burung walet berbasis AI di Indonesia. Foto: UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tim peneliti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menciptakan inovasi revolusioner yang menjanjikan untuk mengubah wajah industri sarang burung walet di Indonesia.

Ness-App, sebuah aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI), hadir sebagai jawaban atas tantangan penilaian kualitas sarang burung walet yang kompleks dan memakan waktu. Inovasi ini bukan sekadar sebuah aplikasi, melainkan sebuah langkah monumental dalam mendigitalisasi proses yang telah berlangsung secara manual selama bertahun-tahun.

Melalui Program Dana Padanan (PDP) 2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, tim peneliti yang terdiri dari Dr. Hanna Arini Parhusip, M.Sc.nat., Dr.Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat., Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom, M.Kom., Karina Bianca Lewerissa, M.Sc. Ph.D., Dr. Linda Ariany Mahastanti, SE, M.Sc., dan Djoko Hartanto, S.E., M.Des., mengembangkan “Rekacipta AI pada Ness-App untuk Penilaian Kualitas Sarang Burung Walet”.

Kisah Ness-App bermula pada tahun 2018, ketika Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW bekerja sama dengan PT Waleta Asia Jaya dalam hal magang mahasiswa. Melalui kerja sama ini, mereka mendapati kompleksitas dalam pengolahan sarang burung walet yang memerlukan klasifikasi ketat berdasarkan berbagai kriteria seperti warna, bentuk, dan intensitas bulu.

Tantangan ini menjadi inspirasi untuk mengembangkan sebuah solusi digital berbasis AI yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penilaian kualitas sarang burung walet.

“Kami melihat perlunya sebuah sistem yang lebih objektif dan efisien untuk menilai kualitas sarang burung walet. Dengan Ness-App, kami berharap dapat membantu para petani walet untuk meningkatkan produktivitas mereka,” ujar Ketua kegiatan PDP, Dr. Hanna Arini Parhusip, Selasa (13/8/2024).

Ia mengungkapkan, Indonesia sebagai penghasil sarang burung walet terbesar di Asia, menghadapi tekanan untuk memenuhi target ekspor yang meningkat drastis. Tahun 2023, PT Waleta Asia Jaya mendapatkan kuota ekspor sebesar 25,6 ton, meningkat tajam dari sebelumnya 3,6 ton. Dalam konteks ini, Ness-App hadir sebagai solusi yang tidak hanya mempercepat proses penilaian tetapi juga meningkatkan akurasi hingga 90%.

“Aplikasi ini mampu melakukan pemilahan secara digital, memungkinkan sarang burung walet diproses lebih cepat dan efisien, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan memenuhi target ekspor,” tambahnya.

Keunikan dan keunggulan Ness-App

Ness-App memanfaatkan algoritma deep learning yang diterapkan pada perangkat mobile, memungkinkan para petani walet menggunakan aplikasi ini dengan gadget biasa tanpa memerlukan perangkat canggih. Aplikasi ini dirancang untuk mengkategorikan kualitas sarang burung walet berdasarkan berbagai parameter, dengan fokus utama pada intensitas bulu, yang menjadi penentu utama dalam proses pembersihan dan penentuan harga.