SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian sukses menggelar Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani di Agro Purwosari, Kecamatan Mijen, Minggu 11 Agustus 2024.
Berbagai kegiatan dihelat, mulai dari pemilihan duta cilik dan remaja tani, fun painting, gelar hasil urban farming, fun cooking, gelar teknologi tepat guna, dan sebagainya. Semua kegiatan positif tersebut dikemas apik dengan konsep perkemahan.
Satu yang menjadi perhatian, yakni gelar hasil urban farming dan fun cooking. Anak-anak dari berbagai sekolah menampilkan hasil urban farming di sekolah mereka. Tak hanya itu, anak-anak juga membuat resep menu kreasi danĀ masakan yang bahannya dari hasil urban farming tersebut.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, dalam kegiatan Jambore Petani Cilik Dan Remaja Tani sebenarnya banyak kegiatan yang menyertainya.
“Memang yang utama, tujuannya adalah memperkenalkan anak-anak dengan kegiatan pertanian secara menyenangkan. Sehingga yang kami lakukan bukan membuat lomba tetapi menggunakan kata gelar untuk menciptakan suasana riang gembira,” kata Hernowo yang menjabat sebagai Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat ini.
Konsep gelar urban farming dan fun cooking ini mengajak anak-anak memasak makanan yang mereka hasilkan dari kegiatan urban farming di sekolahnya.
“Jadi anak-anak di sekolah kan punya hasil urban farming. Punya tanaman hidroponik, ada yang beternak ayam KUB, ada yang beternak kelinci, lele, bahkan nila. Sesuai dengan potensi sekolah masing-masing,” jelasnya.
Dari hasil urban farming di sekolah itu, lanjut Hernowo, kemudian dibuat resep kreasi oleh anak-anak untuk kemudian dimasak dan disajikan bagi siswa yang lain.
“Ternyata anak-anak kita ini luar biasa, banyak sekali menu-menu yang luar biasa dan diciptakan anak-anak dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dan dengan bahan-bahan dasar yang mereka miliki juga,” ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, banyak menu unik yang membuat pengunjung yang hadir kagum. Ia menyebut, kreasi makanan yang dihasilkan membuat kagum meski terbuat dari bahan-bahan sederhana hasil urban farming.
“Bahan sederhana itu bisa diolah jadi makanan macam-macam. Ada nugget lele, cincau daun mangga. Ada makanan kekinian, seperti cordon bleu, ada dadar sayur atau omlet tomat. Ini menarik meski sederhana, dan terpenting bahan yang didapatkan dari hasil urban farming. Mereka mengkreasikan menu yang selama ini tidak terpikirkan,” sebutnya.
Menurutnya, ini menginspirasi banyak orang untuk mengelola potensi di sekitarnya dengan baik agar tercipta rantai distribusi pangan bagi masyarakat.
“Yang paling utama, mereka mendapatkan makanan sehat, karena tanaman dan hewan yang mereka punya dan rawat itu berasal dari bahan bahan sehat,” imbuhnya.
Hery Priyono