JEPARA (SUARABARU.ID) – Polusi limbah rumah tangga kerap menjadi polemik yang tak akan pernah selesai tanpa kesadaran masyarakat. Alasan ini menginisiasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisnu angkatan ke-XVII untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga dan peduli lingkungan. Tim mahasiswa KKN mengajak warga Desa Kalipucangwetan untuk membuat pupuk organik dan penanaman tanaman Sansevieria (10/8-2024)

H Ahmadun pakar tanaman dan juga seorang pensiunan dinas pertanian provinsi menyampaikan ciri-ciri pupuk berkualitas. “Kualitas pupuk bisa dilihat dari teksturnya yang seperti tanah dan tidak berbau seperti kotoran atau sampah,” ujarnya. Selain itu, suhunya stabil sehingga di tangan terasa dingin.

Setelah memahami kualitas pupuk organik, para peserta tim KKN dan warga diajak praktik langsung membuat pupuk organik dengan dipandu Suprapto yang telah berpengalaman dalam pembuatan pupuk organik. “Pupuk organik lebih disarankan dibandingkan pupuk kimia, karena pupuk organik lebih aman dan menyehatkan bagi manusia dibandingkan pupuk kimia yang susunan bahan-bahan kandungan sintetis anorganiknya diduga kurang baik bagi Kesehatan,” ungkapnya seraya menunjuk pada limbah rumah tangga sebagai bahan praktik membuat pupuk organik. Praktik ini dilaksanakan di halaman rumah Suprapto.

Selain pelatihan pembuatan pupuk, tim KKN Unisnu juga mengajak warga untuk menanam Sansevieria. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman hias yang memiliki kemampuan menyerap polutan dan menghasilkan oksigen. Sansevieria dipilih karena mudah dirawat dan dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi lingkungan. Penanaman dilakukan di berbagai sudut desa, termasuk halaman rumah warga dan ruang-ruang terbuka yang masih kosong.

Kegiatan ini direspon baik oleh Kepala Desa Kalipucang Wetan Suyud Murwanto. Ia mengapresiasi antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan. “Program ini sangat bermanfaat bagi warga, terutama dalam mengelola sampah dan memperindah lingkungan desa. Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unisnu yang telah memberikan ilmunya kepada kami,” katanya.

Nur Laili Hidayah selaku ketua acara berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut. “Kami berharap Desa Kalipucang Wetan dapat menjadi contoh desa yang berhasil mengelola lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan, serta menjadi lebih hijau dan sehat bagi warganya,” harapnya.

ua