Director of Sales Marketing Ninik Haryanti Metro Park View Hotel menerima kunjungan Pengurus PWI Jateng beberapa waktu lalu. Foto: R. Widiyartono

Untuk sajian minumannya, tersedia kopi, teh, es teh, cokelat, susu, beras kencur, dan berbagai jus buah.

‘’Spirit kami, pelayanan kami excellent, melebihi yang tamu harapkan. Kehadiran sebisa mungkin memberi pengalaman berkesan dan berbeda pada pengunjung,’’ kata General Manager Metro Park View Hotel Kota Lama Semarang Heri S Buhori.

Daya Tarik Kota Lama

Director of Sales Marketing Ninik Haryanti menyebut, lokasi hotel Metro Park View yang berdekatan dengan Kota Lama membuat layak disebut hotel idaman. “Hotel ini berada di Kawasan Kota Lama, salah satu ikon Semarang. Selain berimpitan Kota Lama, akses hotel ini dekat dari pusat kota,” ujar Ninik.

Yang juga menjadi daya tarik para tamu, hotel ini berdampingan dengan Alun-Alun Semarang dan Masjid Kauman yang bernilai sejarah tinggi. Di kawasan ini, setiap malam tersedia aneka macam kuliner, juga Pasar Johar yang legendaris.

“Yang menyenangkan, kami nggak bingung untuk parkir di sini. Tempat parkirnya luas, bahkan beberapa bus besar saja bisa masuk,” ujar Uyun, tamu dari Bandung.

Wajah baru Metro Park View Hotel yang sebelumnya bernama New Metro Hotel setelah bertransformasi dengan perubahan signifikan. Foto: R. Widiyartono

Ninik Haryanti yang sudah malang-melintang di berbagai hotel mengaku pada mulanya berat ketika harus membangkitkan Kembali Hotel Metro ini. “Warga Semarang khususnya itu selalu beranggapan bahwa Hotel Metro itu kuno, singup, dan anggapan miring lainnya. Padahal sekarang sudah berubah dengan manajemen yang baru, renovasi, dan brand baru Metro Prak View,” ujar Ninik.

Ninik mengaku, memasarkan hotelnya pada orang luar Semarang dirasakan lebih efektif. “Mereka tidak punya citra miring itu. Dan, alhamdulillah pesanan datang nyaris tiada henti. Dari Kalimantan Tengah sekali datang, dan berulang. Begitu pula dari Bandung. Juga dari Kementerian Hukum dan HAM. Dalam waktu dekat komunitas motor di atas 750 cc juga akan menginap di sini,” ujarnya.

Sedangkan untuk warga Semarang, dia menggunakan cara, untuk bisa datang ke hotelnya, diundang untuk breakfast, kemudian diajak keliling hotel. “Mereka banyak yang kaget, melihat hotel Metro yang sekarang sangat berubah tidak seperti yang ada pada pikirannya,” ujar Ninik.

Hotel yang dibangun 1977 ini kini tampil dengan Art Deco yang disesuaikan selera kalangan anak muda. Dengan slogan ‘’Exclusive Acces to Unique Experience’’ diharapkan membawa tamu akan berkunjung kembali.

‘’Ada kepuasan tersendiri pada tamu yang menginap ke sini. Kami bersyukur, tamu dari Tiongkok dan Singapura sudah memberikan respons bagus. Hotel ini menjadi pilihan dari rombongan study tour sekolah di berbagai kota di luar Jateng, tempat meeting dinas, hingga kementerian,’’ imbuh perempuan energetik dan ramah ini.

Ninik juga menyebut, untuk keperluan MICE, Metro Park View Hotel menyediakan satu ballroom berkapasitas 800 orang, juga 10 ruangan meeting. Sementara fasilitas lainnya tentu saja ada kolam renang dan restoran. Hotel ini juga menyediakan fasilitas fitness center, spa, dan beauty salon.

‘’Pada bulan Juli lalu, tingkat okupansi mencapai 79 persen. Kami pernah mencapai peak season sampai kekurangan kamar. Maka dari itu, pihak manajemen hotel akan menambah kamar demi menampung pengunjung. Setelah kami mengikis stigma hotel kuno, effort kami selanjutnya adalah mendatangkan pengunjung dan memberikan pengalaman unik. Harapan kami tamu over stay atau mereka datang kembali,’’ pungkasnya.

R. Widiyartono