GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Candi Joglo Semar, sebuah destinasi wisata budaya di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, tidak pernah berhenti menyajikan hal baru.
Status sebagai wisata budaya tampak dalam bangunan dengan arsitektur ala Bali, kemudian di dalamnya terdapat berbagai pernak-pernik benda-benda yang berkait erat dengan kebudayaan.
Yang terbaru, Candi Joglo Semar yang berada di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan ini menambah koleksinya berupa batu lingga. Bagi yang mendapatkan Pelajaran Sejarah tentu mengerti apa yang disebut lingga dan yoni.
Dalam ajaran agama Hindu, lingga dan yoni bukan sekadar simbol fisik, namun keduanya menyimpan filosofi mendalam yang intinya berhubungan dengan alam semesta.
Dalam laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lingga artinya pilar cahaya, mewakili benih kehidupan yang melingkupi segala sesuatu dalam alam semesta.
Patung lingga-yoni yang merupakan koleksi terbaru Candi Joglo Semar ini, terpasang menghiasi gapura Candi Karsa yang ada di kompleks Candi Joglo Semar.
Ditemukan di Boyolali
Muhadi, penggagas dan pengelola Candi Joglo Semarang menuturkan, ada kisah unik atas penemuan batu mirip lingga ini. Menurut Muhadi, patung lingga ini ia dapatkan di Desa Karangmojo, Kecamatan Banyudono, yang jaraknya dekat Umbul Pegging yang berada di Kabupaten Boyolali.
“Sebelum menemukan batu ini, saya berpuasa di hari Jumat Kliwon di bulan Sura. Selain itu, saya juga tirakatan melekan pada malam hingga pagi dan akhirnya menuntun laku spiritual saya mendapat anugera batu lingga yang saya yakin ini ada kandungan energi alam semesta,” tutur Muhadi.
Dan benar saja, pada Sabtu, 27 Juli 2024, Muhadi mendapatkan arah dalam laku spiritualnya itu di Desa Karangmojo, Kabupaten Boyolali. Setelah mendapatkan restu dari warga setempat, akhirnya batu lingga itu dibawa ke Candi Joglo Semar untuk menjadi koleksi terbaru.
Batu tersebut kini diletakkan pada tangga paling ujung atas Candi Karsa dan tidak boleh tersentuh. “Agar terawat dengan baik, kami pasang rantai pembatas supaya tidak tersenggol oleh orang-orang yang tengah berswafoto,” kata Muhadi.
Muhadi menjelaskan, Candi Joglo Semara ini akan dilengkapi batu-batu yang menjadi koleksinya. Nantinya akan ada empat candi utama dengan luas 1 hektar dan saat ini masih dalam proses pengembangan, yakni Candi Joglo, Candi Rasa, Candi Karsa dan Candi Karya.
Keempat candi ini menjadi simbol spiritual dalam menapaki kehidupan di alam dunia. “Semoga koleksi benda-benda budaya yang kami temukan dan kumpulkan ini menjadi nilai-nilai pelestarian budaya dan bermanfaat untuk masa yang akan datang, khususnya generasi sekarang yang membutuhkan simbol-simbol spiritual untuk kebangkitan jiwa didalam laku batinnya, hingga bisa bermanfaat untuk kehidupan sesama,” ujar Muhadi.
Tya Wiedya