BOYOLALI (SUARABARU.ID) –
Siswa SMA Negeri Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital Webinar dengan tema, Berselancar di Dunia Digital Dengan Aman, Senin (5/8).

Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa tengah secara daring lewat zoom langsung dari SMA Negeri 3 Boyolali.

Kegiatan Webinar tersebut digelar guna mengedukasi para siswa SMA agar mengerti cara mengatasi intimidasi online terkait gender, mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab serta hak kendali atas data pribadi, serta kemungkinan pelanggaran keamanan data yang berpengaruh pada privasi.

Kasi SMA dan SLB Cabdin 5, Ameilia Puspitasari, SPsi, MPd, mengatakan, agar para siswa bisa menggunakan perangkat digitalnya sesuai dengan fungsi. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik agar selalu waspada dan bisa menjaga privasi data pribadi agar tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Ada empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital. Di antaranya Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, Digital Safety. Keempat pilar ini merupakan dasar, yang digunakan sebagai pengukuran kemampuan para siswa dalam menguasai teknologi digital. Kita harus paham akan literasi digital, melakukan double checking terhadap setiap informasi yang diterima, supaya data yang kita miliki aman dari pencurian yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Ameilia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah mengeluarkan beberapa tips untuk melindungi data pribadi. Seperti mengganti kata sandi (password) secara berkala, tidak membuka tautan mencurigakan di dalam e-mail, SMS atau kanal sosial media lain, menggunakan perangkat lunak yang legal, menghindari koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) di sembarang tempat, dan jangan menunjukkan data pribadi, surel, kata sandi, OTP, kepada orang lain.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret/Relawan MAFINDO, Dr. Adriana Grahani Firdausy mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang telah merasakan kegunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi pengguna internet, maka semakin tinggi pula kemungkinan tindak kejahatan yang diawali oleh beredarnya konten negatif, terlebih di kalangan pelajar.

“Dengan pengetahuan tentang literasi digital ini, diharapkan dapat membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis dan kreatif di era digitalisas,’’ terang Adriana

Dunia digital, sangat luas dan bebas untuk berekspresi. Pengguna internet, paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini, berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi, dan berinteraksi dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.

Oleh sebab itu pentingnya literasi digital saat ini harus benar-benar digiatkan. Agar para siswa paham akan keamanan data pribadi, supaya tidak mudah untuk dicuri dan disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan bagi diri kita.