Kepala sekolah, Guru dan Staff Pendidik SD Negeri 6 Karimunjawa. Foto Dok SDN 6 Karimunjawa.

Oleh: Mohamad Muklisin, S.Pd

Diera digitalisasi saat ini, banyak sekali tantangan yang akan dihadapi kepala sekolah dan guru dalam membentuk karakter bangsa di dalam lingkungan sekolah. Bahkan dapat disebut me miliki peran besar

Karena itu kepala sekolah dan guru harus memiliki kemampuan untuk berkolaborasi agar dapat melakukan  penguatan  karakter kepada murid agar menjadi lebih baik.

Mohamad Muklisin, S.Pd

Oleh sebab  itu implementasi pendidikan berbasis karakter di sekolah sangat penting dan strategis dalam rangka membangun generasi bangsa yang berkarakter.

Maka, dengan metode dasar  kearifan lokal diharapkan menjadi sumber inspirasi yang bertujuan bisa mewujudkan murid berkarakter dan mampu  menjawab tantangan sesuai zamannya.

Menurut penulis. kearifan lokal dapat menjadi sumber yang tidak akan pernah kering bagi terwujudnya bangsa yang cerdas dan bermartabat serta berfungsi sebagai penyaring dan benteng  nilai – nilai yang datang dari luar. Disamping itu dapat pula digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dan sikap pada murid seperti  ketekunan, persatuan, semangat, toleransi dan mengurangi gejolak yang bersifat internal maupun eksternal.


Kegiatan outbound siswa di Pantai Alano

SD Negeri 6 Karimunjawa letak geografisnya berada paling ujung utara pulau Karimunjawa dengan keindahan alam dan potensi pariwisata yang mempesona. Kawasan ini memiliki   lingkungan yang sangat beragam dengan keunikan masing-masing. Karena itu sangat mendukung untuk pembelajaran murid yang berbasis kearifan lokal mulai dari Pantai Alano, Pantai Annora, Makam Sayyid Kambang Kemloko, Hutan asli, Masyarakat nelayan dan Masyarakat pertanian.

Dengan berbagai pesona tersebut mampu mengundang wisatawan lokal maupun mancanegara. Tentu dengan berbagai budaya dan karakternya. Karena itu membutuhkan keseriusan Kepala sekolah dan guru untuk menanamkan karakter murid dengan memanfaatkan teknologi yang menyenangkan dan model-model pembelajaran interaktif sesuai kebutuhan murid berdasarkan kearifan lokal.

Berikan pengharagaan pada siswa berprestasi

Sebagai kepala sekolah yang bertugas sejak 1 Mei 2024, penulis  termasuk kepala sekolah baru. Dengan bekal sebagai Guru Penggerak Angkatan 9, penulis bertekad untuk mewujudkan sebuah transformasi Pendidikan di SD Negeri 6 Karimunjawa.

Dengan melihat raport mutu pendidikan yang relative rendah tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan proses yang panjang dan berliku penuh tantangan.

Diawal tahun ajaran 2024/2025 ini budaya-budaya positif mulai diterapkan. MPLS dijalankan dengan baik dan lancar dengan kolaborasi kepala sekolah dan semua guru. Kegiatan-kegiatan yang mulanya jarang dilakukan mulai tampak walaupun belum sempurna. Selain itu ada event budaya yang sangat spektakuler di Karimunjawa yaitu Barikan Kubro yang dilaksanakan mulai tanggal 24 Juli sampai dengan 27 Juli 2024 yang diikuti Masyarakat setempat dan kolaborasi seni budaya 5 kabupaten yaitu Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora.

Dalam event Barikan Kubro ini SD Negeri 6 Karimunjawa mendapatkan apresiasi dari Panitia penyelenggara sebagai The Best Partisipant yaitu dengan keikutsertaan murid dalam tari Niagara, Pentas seni dengan menampilkan drama sehingga menjadi penampil pembeda, dan keikutsertaannya dalam lomba lukis bertemakan Cinta Alam Karimunjawa dengan menyabet juara 1, 2 dan 3 mereka adalah Ersa Ayu Amanda sebagai juara 1, Uswatun Khasanah sebagai juara 2 dan Jesicha Putri Rahmadhani sebagai juara 3. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerjakeras murid dan guru pembimbingnya yaitu Umi Utlaifah, S.Pd.

Penulis adalah Kepala SDN 6 Karimunjawa