SEMARANG (SUARABARU.ID) – Nilai ekspor hasil perikanan dari Jawa Tengah terus naik dalam tiga tahun terakhir sejak 2021-2023.

Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, hasil ekspor perikanan sempat pasang surut pada lima tahun terakhir.

Pada 2019 capaian ekspor perikanan tinggi mencapai 67.100,49 ton, namun faktanya harus menyusut pada 2020 sebanyak 57.226,40 ton, kemudian pada 2021 pada angka 52.580,80 ton.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro menjelaskan, setelah 2021 grafik ekspor perikanan membaik dengan peningkatan yang konsisten.

Secara rinci, pada 2022 angka ekspor perikanan di Jawa Tengah mencapai 63.445,70 ton.  Nilainya juga semakin naik pada 2023 sebanyak 68.711,66 ton, bahkan melebihi capaian pada 2019.

“Komoditas yang masih favorit, ada cumi-cumi, daging rajungan, manyung, rajungan, surimi, tongkol, tuna, dan udang vaname,” kata dia, Kamis 19 Juli 2024.

Sebanyak delapan komoditas favorit ekspor dari Jawa Tengah tersebut menyumbang angka 26.649,36 ton dengan nilai lebih dari Rp2 triliun (Rp2.442.661.953.212).

Kepala Bidang Tangkap DKP Jawa Tengah, Kurniawan Priyo mengungkapkan, secara keseluruhan produksi perikanan di provinsi tersebut mencapai 396.084,32 ton pada 2023.

“Rinciannya hasil tangkap laut 368.057,62 ton, dan PUD (Perairan Umum Daratan) sebanyak 28.026,7 ton. Nilai rupiah dari angka itu sebesar Rp7,6 triliun (Rp7.675.442.466.338),” ujarnya merincikan.

Adapun capaian pada semester I 2024 dengan data pembaruan per 8 Juli 2024, capaian produksi mencapai 206.086,89 ton.

Nilai ekspor terbaru itu bila dirupiahkan potensinya mencapai Rp1,03 triliun (Rp1.036.362.553.706).

Diaz Aza