Sejumlah relawan mengikuti simulasi posko bencana yang digelar BPBD Kota Magelang (Dok)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Beralaskan terpal di bawah rindangnya pepohonan di Taman Kyai Langgeng Eco Park, BPBD Kota Magelang melaksanakan penandatanganan komitmen penanggulangan bencana di Kota Magelang.

Bertajuk Koordinasi Peningkatan Kerjasama Penanggulangan Bencana melalui Manajemen Posko, puluhan relawan mengikuti koordinasi dan simulasi posko bencana.

Acara dibuka Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Mahcbub Yani Arfian. Dia menerangkan, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau.

Magelang satu- satunya kota di Jawa Tengah yang aman dari bencana kekeringan, namun tetap harus mewaspadai terjadinya kebakaran lahan pada musim kemarau tahun ini.

‘’Walaupun magelang aman dari bencana, namun tetap terus meningkatkan kapasitas relawan yang ada. Salah satunya adalah melalui koordinasi dan simulasi manajemen posko,’’ ujar Machbub.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama penanggulangan bencana oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Baznas, Lazisnu serta perwakilan relawan yang hadir.

Tujuan dari penandatanganan ini adalah untuk mempererat kerjasama dalam penanggulangan bencana jika terjadi di Kota Magelang.

Kegiatan koordinasi dihadiri lebih dari 40 orang terdiri dari unsur pejabat fungsional penanggulangan bencana BPBD Kota Magelang, satgas, TRC (Tim Reaksi Cepat) serta relawan dari berbagai perwakilan komunitas relawan di kota ini. Antara lain Garda Relawan Indonesia, Tagana, Baguna, SARKota.

Menjadi narasumber Saefudin Chanani dan Ahmad Sholihin dari PMI. Kedua narasumber memberikan pengetahuan dan praktik terkait manajemen posko.

Materi disampaikan dalam 2 sesi. Sesi pertama diisi dengan menyamakan persepsi tentang posko (pos komando) saat terjadi bencana. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi ruang, dengan studi kasus.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Wahidin Sektianto menambahkan, selain guna meningkatkan kapasitas relawan kebencanaan, penandatanganan komitmen ini juga sebagai wujud kerjasama antarlembaga dalam penanggulangan bencana yang mungkin terjadi.

Acara ini memang dikemas secara sederhana dan tidak di dalam ruangan, agar peserta merasakan suasana berbeda dibandingkan koordinasi dalam ruangan.