Amaliyatul Hidayah Rofiq, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unisbank. Foto: Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) – Berada dalam satu “panggung” bersama Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho sangat berkesan bagi Amaliyatul Hidayah Rofiq, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisbank Semarang. Keduanya pernah menjadi narasumber pada acara yang sama, Pelatihan Jurnalistik bagi Pelajar SLTA Tingkat Kabupaten Jepara. Acara yang digelar di ruang Multi Media SMKN 2 Jepara ini diselenggarakan oleh Disdikpora Jepara bekerjasama dengan Yayasan Kartini Indonesia 22 April 2024.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan pada acara tersebut menyampaikan materi pencegahan kenakalan remaja. Sedangkan Amaliya, mahasiswa perempuan pertama yang mendapatkan kepercayaan sebagai presiden BEM Unisbank ini memberikan motivasi peserta bagaimana strategi belajar yang efektif dalam merenda masa depan. Judulnya Spirit RA Kartini untuk Literasi Diri, Membaca Diriku untuk Menulis Masa Depanku.

Amaliya Hidayah Rofiq, ketiga dari kanan usai penyampaian materi oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Pelatihan Jurnalistik. Foto: Dok Disdikpora Jepara

Amaliya adalah putri Jepara, anak kedua pasangan Aunur Rofiq Ketua MWC NU Jepara dan Indria Mustika guru SMKN 2 Jepara yang juga dikenal sebagai pegiat fashion show. Mantan Ketua MGMP Tata Busana SMK Provinsi Jawa Tengah ini  juga pencipta Jepara Carnival.

Sementara Amaliya sendiri memiliki sederet prestasi mulai juara lomba menulis, duta wisata, penerima beasiswa Online Scholarship Competition 2020, peserta LKMM-Tingkat Lanjut yang diselenggarakan LLDIKTI, perwakilan Jepara dalam Konferensi Pemuda Nasional 2024 dan yang terakhir menjadi 10 Besar  Duta Bahasa Bahasa Jawa Tengah 2024, mewakili Jepara.

Amaliya saat memberikan motivasi belajar untuk meraih masa depan kepada peserta pelatihan Jurnalistik

Menurut Amaliya, dari apa yang dilihat dan rasakan saat mengikuti sesi penyuluhan pencegahan kenakalan remaja yang disampaikan Kapolres Jepara, nampak sebagai pribadi yang “smart, care dan humble” atau cerdas, penuh perhatian dan rendah hati.

“Bahkan nampak seperti orang tua yang sedang memberikan nasehat kepada anaknya. Beliau menggunakan pola  komunikasi  timbal balik. Ada interaksi dan dialog  yang setara dengan peserta. Bukan top down dari pejabat ke warganya,” terang Amaliya yang akrab disapa Lia. Beliau juga memberikan ruang kepada para peserta untuk menyampaikan keluhan dan bahkan kritik  terhadap pelayanan jajarannya.

Mahasiswa sastra Inggris yang kini duduk di semester 6 ini juga menilai Kapolres Jepara memiliki performance  komunikasi yang sangat baik. Nampak pada cara penyampaian materi yang menarik, sikap dan bahkan gestur tubuhnya. “Beliau juga detail dalam menjawab tanggapan peserta, tanpa ada yang terlewat. Walaupun satu sesi ada lima penanya,” ujar Amaliya yang sering memberikan motivasi belajar di sejumlah sekolah di Jepara.

“Beliau juga memaahami  sejarah dan budaya Jepara.  Pada awal paparannya beliau mengajak peserta untuk meneladani spirit Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA.Kartini, bukan hanya sosoknya tetapi gagasan dan spirit perjuangannya” pungkasnya

Hadepe