BANYUMAS (SUARABARU.ID) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengungkapkan pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan generasi emas tahun 2045.
“Keluarga itu sekolah pertama dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Menuju Indonesia Emas tahun 2045, kuncinya yakni SDM,” kata Sumarno saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah di kompleks Gedung Olahraga (GOR) Satria, Kabupaten Banyumas, Rabu 12 Juni 2024.
Sekda Jateng Sumarno menerangkan, keluarga berperan amat penting membentuk karakter yang kuat dan sehat.
Adapun, kata dia, keluarga memiliki fungsi membangun agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.
“Jadi tempat di mana nilai-nilai kasih sayang dan agama diajarkan dan diimplementasikan. Keluarga juga memegang peran penting dalam membangun nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antar sesama,” kata Sumarno.
Salah satu komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan keluarga berkualitas ditunjukkan dengan diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0002416 tertanggal 19 Maret 2024 terkait Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah.
Penekanan dalam Surat Edaran tersebut adalah aspek pencegahan melalui edukasi dan intervensi spesifik bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah 2 tahun (anak baduta).
Dikatakan Sumarno, peringatan Harganas ini juga sebagai pengingat tentang penanganan masalah stunting, kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya.
“Ini momentum titik balik untuk lebih peduli dan kolaborasi lebih erat lagi untuk menurunkan stunting di Jawa Tengah,” kata dia.
Bertepatan dengan itu, Pemprov Jateng bersama BKKBN Jateng melakukan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024. Harapannya penanganan stunting di Jawa Tengah bisa lebih akseleratif lagi secara serentak.
“Kita menggugah seluruh pihak untuk lebih perhatian dan punya kontribusi dalam penanganan stunting ini,” imbuhnya.
Sebab, dalam penanganan stunting tidak bisa dari pemerintah saja, tetapi musti melibatkan banyak pihak.
Lebih lanjut, Sumarno juga mengingatkan kepada seluruh petugas di posyandu dan penggerak PKK sebagai pendamping agar lebih disiplin dalam menginput data.
Data, kata Sumarno, menjadi penting sebab pengambilan kebijakan dasarnya selalu data.
Diaz Aza