JEPARA(SUARABARU.ID) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali ke Jepara. Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Jateng Iip Arweni Ilmiati, berkenan berbicara di depan ratusan orang di Pendopo R.A. Kartini Jepara, pada Selasa (11/6/2024) siang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, kedatangan OJK ke Jepara, untuk memberi edukasi akses keuangan yang sehat. Ratusan peserta yang mendapat edukasi, berasal dari berbagai lembaga, mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM), perangkat daerah, pedagang dan PKL, pelaku wisata, guru, petani dan nelayan, lembaga jasa keuangan, hingga guru, dan berbagai organisasi wanita.


“Terima kasih, semua begitu semangat untuk mendapat edukasi akses keuangan ini. Tanyakan sejelas-jelasnya (bagaimana cara akses keuangan yang baik),” kata Edy Sujatmiko saat membuka sosialisasi tersebut.
Menurutnya, dalam rangka melakukan percepatan akses keuangan masyarakat, di Jepara telah terbentuk TPAKD, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. Saat ini ada dua lembaga keuangan pemegang saham Pemkab Jepara yang bisa menyalurkan kredit untuk menggerakkan perekonomian di Jepara. Keduanya adalah BPR BKK Jepara (Perseroda) dan Bank Jateng.
“Jangan terjebak rentenir,” katanya. Dia juga menyebut TPAKD menggali potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk layanan jasa keuangan.


Di depan peserta sosialisasi, Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Jateng Iip Arweni Ilmiati menyampaikan panjang lebar materi mengenai akses keuangan, pinjaman online, dan kewaspadaan investasi.
Sebelumnya, Direktur Umum dan Kepatuhan BPR BKK Jepara Ahjani Kustijawati telah memaparkan produk layanan BPR BKK jepara, termasuk beberapa bentuk layanan kredit kepada masyarakat. Menurutnya, BPR BKK Jepara memiliki 10 kantor pusat dan kantor cabang ditambah 6 kantor kas yang siap memberi layanan di Jepara.


“Untuk menabung dan akses kredit, pilih lembaga keuangan yang berizin dan diawasi oleh OJK, serta ikut dalam program penjaminan oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).” katanya.
Dalam paparan yang dia sampaikan, per Maret 2024, pihaknya menghimpun dana masyarakat sebesar Rp365,3 miliar dalam bentuk tabungan dan deposito yang berada dalam 108.754 rekening.
Dalam waktu yang sama, pertumbuhan plafond kredit yang disalurkan telah mencapai Rp463,8 miliar pada 9.521 rekening.

Hadepe – Bkp