blank
Kajati Jateng baru, Ponco Hartanto. Foto: Dok/Humas

Prestasi membanggakan, saat menjabat sebagai Kajati DIY. Ponco menyatakan perang terhadap mafia tanah, dan membongkar kasus mafia Tanah Kas Desa (TKD) di DIY. Sikap tegasnya memberantas kasus mafia tanah, yang menjadi atensi khusus pemerintah pusat termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Sebanyak 15 kasus besar mafia tanah berhasil dibongkar, salah satunya adalah kasus mafia tanah kas desa, dengan tersangka mulai dari lurah hingga Kepala Dispertaru DIY. Dari penanganan ini, Kejati DIY menyelamatkan Rp4,7 miliar uang negara.

Dalam kesempatan Hari Bakti Adykasa (HBA) ke 63 Tahun 2023 lalu, pihaknya menyatakan, sangat serius membongkar kasus-kasus penyalahgunaan TKD di DIY.

Menurutnya, ada satu amanat penting Presiden Jokowi yang disampaikan dalam peringatan hari jadi Korps Adhyaksa. Amanat tersebut yaitu keinginan presiden agar aparat penegak hukum terus memberantas mafia tanah. “Yang jelas yang utama, seperti apa yang menjadi program prioritas presiden bahwa penegak hukum salah satunya untuk memberantas mafia tanah,” ujarnya.

Selain itu, Kejati DIY menjadi satu-satunya Kejaksaan Tinggi di Indonesia yang berhasil meraih perhargaan sebagai Kejaksaan Tinggi Terinovatif dalam acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Prestasi membanggakan lainnya, saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember Jawa Timur, Ponco Hartanto menerima penganugerahan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2019.

Penganugerahan Zona Integritas menuju WBK/WBBM, bersama 610 Satker kementerian/instansi yang menerima penghargaan dan 55 satker serta 20 pejabat/ perorangan dari Kejaksaan RI, piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Jaksa Agung RI Dr Arminsyah SH MSi bersama Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo SH dan dihadiri Wakil Presiden RI Prof KH Ma’aruf Amin.

Ning S