KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Sebanyak 42 bhikkhu dari beberapa negara melakukan thudong (perjalanan spiritual) dari Semarang sampai Candi Borobudur, Magelang. Mereka berangkat dari Semarang Minggu (19/5/24) pagi dan sampai Borobudur hari ini (Senin, 20/5/24).
Bhante Kamsai Sumano Mahatera menyempatkan memberikan keterangan pers, hari ini (Senin, 20/5/24). Bhante adalah umat Buddha yang melepaskan diri dari hidup keduniawian untuk berjuang sungguh-sungguh mencapai kebahagiaan dalam kehidupan. Bhante juga merupakan guru kehidupan bagi umat Buddha pada umumnya.
Bhante Kamsai mengatakan, mereka berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur sejauh 60 kilometer. Satu hari berjalan 30 kilometer. Mereka berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Korea dan Indonesia.
Selama thudong, mereka merasa banyak terbantu. Masyarakat di sepanjang perjalanan tidak ada sepinya. Khususnya anak sekolah. Bahkan diminta mampir ke beberapa tempat, seperti sekolah, maupun rumah makan.
“Selama perjalanan dihiasi kerukunan seperti keluarga sendiri memberikan semangat,” katanya.
Disebutkan, mereka kemarin berjalan sejak pukul lima pagi. Di pinggir jalan, masyarakat dari berbagai agama sempat melempar bunga. Juga menyediakan minuman dan buah- buahan. Ada juga yang memberi sandal, obat obatan.
“Mereka mendukung Bhikkhu Tudong sampai ke Borobudur,” katanya.
Terkait hal itu para Bhikkhu merasa bahagia di sepanjang perjalanan.
Di balik kegiatan itu masing-masing Bhikkhu telah berlatih untuk melepaskan diri dari kepentingan duniawi, dari tempat tinggal, serta makanan. Diakui, melalui kegiatan itu fisiknya merasakan kecapaian.
Kendati demikian, dia merasa warga negara Indonesia ramah dan toleransi beragama. Maka, jalan kaki dari Semarang sampai Candi Borobudur cukup bersemangat. “Untuk bertemu Buddha di atas Candi,” katanya.
Rombongan sampai depan Candi Borobudur sekitar pukul 14.00. Lalu mereka dibelokkan ke pendapa Vitarka, Manohara Borobudur Studi Center. Yakni untuk transit sebentar.
Salah satu Bhikkhu dari Thailand menyatakan bangga Borobudur berada di Indonesia. Setahu dia warga negara Indonesia mayoritas kaum muslim. Setelah melihat Indonesia ternyata semua bersatu.
Semula dia berfikir akan ada masalah, ternyata tidak ada. Dari pemerintah membantu keamanan. “Ternyata dari TNI dan Polri bergotong royong mengamankan perjalanan dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu General Manager PT Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi, mengatakan, yang menyambut para bhikkhu tadi adalah perwakilan Walubi Pusat maupun Jawa Tengah. Sebetulnya penyambutan di Gerbang Kalpataru Jalan Marga Utama. Tetapi dibelokkan ke pendapa Vitarka, Manohara Borobudur Studi Center untuk transit. Mengingat suhu udaranya yang panas.
Selanjutnya mereka naik ke Candi Borobudur untuk melakukan doa.
Eko Priyono