Diskusi sekolah wirausaha Aisyiyah, hari ini. Foto: eko

MAGELANG (SUARABARU.ID) –Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA) merupakan program unggulan dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) di semua lapisan. Aisyiyah merupakan salah satu organisasi otonom bagi wanita Muhammadiyah, yang didirikan di Yogyakarta pada 19 Mei 1917.

Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Dr Rochiyati Murniningsih MP, hari ini (Rabu, 15/5/24) menuturkan, tujuan SWA untuk mencetak lapangan kerja dan membuat kaum ibu serta generasi muda Aisyiyah lebih kreatif dan inovatif bermandiri. Harapan dari SWA itu masyarakat bisa terbantu dan tercipta para mujahidah
(pejuang Islam yang berjihad di jalan Allah SWT-Red). “Mujahidah
ekonomi yang mempunyai karakter Islami,” tuturnya.

Untuk mencapainya, lanjutnya, diperlukan strategi adaptif, kolaboratif dan bekerja sama dengan beberapa pihak. Agar segenap program yang dijalankan di level pusat, wilayah, dan daerah tetap berjalan.

Terkait dengan upaya pengembangan SWA tersebut, tim dari Unimma yang terdiri Dr Rochiyati Murniningsih MP dan Dr Siti Noor Khikmah MSi mendapat hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah. PkM itu berlangsung sejak Maret sampai akhir Juli mendatang. Hibah itu dikolaborasikan dengan program kerja Majelis Ekonomi dan Ketenagaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Magelang. “Sesuai dengan visi MEK untuk melahirkan wirausaha perempuan yang bisa bersaing di era global dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, memajukan perekonomian dan kewirausahaan kearah perbaikan hidup yang berkualitas, perlu langkah dan dukungan semua pihak,” harapnya.

Selanjutnya dijelaskan, diskusi untuk mengawali kegiatan PkM itu diikuti seluruh MEK Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) di tiga kecamatan Kota Magelang. Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul untuk pengembangan SWA di daerah tersebut.

Parsial

Dijelaskan pula, MEK PDA Kota Magelang, sampai saat ini sudah melaksanakan kegiatan SWA namun masih secara parsial. Kondisi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sampai saat ini belum optimal. Banyak orang kehilangan pekerjaan, sehingga jumlah angka kemiskinan bertambah.

Perempuan menjadi pihak yang menanggung beban paling berat dari kondisi ini. Peran domestik perempuan menuntut kontribusi besar di sektor ekonomi, sekaligus bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan usaha yang akan menambah penghasilan keluarga.
“Harapannya, perempuan akan semakin mandiri dan produktif,” katanya.

Kegiatan PkM dengan pendanaan Majelis Dikti itu, diakui oleh Ketua PDA Kota Magelang, Dra Sulistya Pribadi, sangat bermanfaat dan menghidupkan kolaborasi antara Aisyiyah dan Unimma.

Kegiatan yang akan dilaksanakan sampai akhir Juli 2024 itu diawali dengan pelatihan ecoprint untuk mengembangkan kapasitas SDM dan menggugah semangat wirausaha wanita Aisyiyah. PkM juga melibatkan mahasiswa FEB Unimma. Kontribusi mahasiswa diharapkan mereka makin mampu memahami masalah masyarakat secara riil, mampu menemukan solusi masalah UMKM dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat.

Menurut Dr Rochiyati Murniningsih, sebagai kader persyarikatan yang ada di Unimma, mahasiswa juga berkontribusi pada peran kader dalam pencapaian misi Muhammadiyah menciptakan masyarakat baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya-Red).

Eko Priyono