blank
Ilustrasi cuaca panas di Saudi. Foto: Dok/Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Cuaca panas dan kering yang terjadi di Saudi, menyebabkan jemaah haji sering tidak berkeringat saat beraktivitas. Bahkan kadang juga jarang buang air kecil.

Kondisi ini perlu mendapat perhatian jemaah. Di tengah cuaca yang panas dan kering, jemaah perlu memperbanyak minum agar terhindar dehidrasi.

Melansir dari laman Kemenag, Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Daker Madinah, Karmijono menjelaskan, jemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di Indonesia.

“Banyak jemaah haji yang tidak sadar sudah mengalami dehidrasi saat beraktivitas di Saudi,” sebutnya, Minggu (12/5/2024) di KKHI Madinah.

Dia mencontohkan jemaah haji sering merasa jarang buang air kecil. Kondisi itu bisa jadi karena dehidrasi. “Itu tanda-tanda dehidrasi. Seharusnya, jemaah haji buang air kecil minimal setiap jam. Hal ini sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik,” kata Karmijono

Bahkan menurutnya, semakin sering kencing lebih bagus. “Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit,” ujarnya.

Karmijono mengimbau jemaah haji agar banyak mengkonsumsi air putih, meski tidak merasa haus. Karmijono menganjurkan jemaah minum air zamzam yang tidak dingin agar bisa langsung diterima dengan baik suhu tubuh.

Selama di Arab Saudi, kata Karmijono, jemaah haji juga jarang berkeringat. Sebab, dengan cuaca panas dan terik, keringat yang dihasilkan langsung menguap.

Ia berharap jemaah haji lansia dan memiliki penyakit bawaan tak memaksakan diri untuk beribadah sunah agar tidak lelah. Hal ini semata demi menjaga kesehatan jemaah menuju rangkaian puncak haji.

“Tidak ada petugas yang melarang jemaah untuk beribadah tetapi agar jemaah itu juga menyadari kemampuannya sendiri. Kalau memang sudah lelah, jangan dipaksa, tetap istirahat,” tandasnya.

Ning S