JEPARA (SUARABARU.ID) – Pencatatkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) 6.300 perempuan berkebaya menyeduh dan minum kopi berlangsung di gelar di Pantai Tirto Samudera Bandengan Minggu (12/5- 2024).

Sebagian besar peserta berasal dari jajaran Disdikpora yang mengerahkan guru dan siswa. Disamping itu juga ada peserta dari Puskesmas, Kecamatan, Desa, OPD Setda Jepara dan masyarakat umum.

Hadir dalam.acara tersebut Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfhi, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dan Forkopimda Jepara.

Masyarakat yang antusias memadati lokasi acara menyulitkan MURI untuk melakukan pengitungan. Apalagi sejumlah warga juga mengajak putra-putrinya. Keterbatasan meja tempat cup untuk penyeduhan kopi juga menjadi persoalan tersendiri.

Sementara tak jauh dari lokasi menyeduh kopi juga digelar pentas musilk. Ratusan ibu-ibu berkebaya kemudian hanyut ikut berjoget dan menyanyi.

Even ini menurut Kadis Perindustrian dan Perdagangan Zamroni Listiaza tidak menggunakan dana APBD Jepara.

Secara umym.gelaran ini berlangsung meriah dan madyaranat menyambut antusias, ujarnya usai menerima penghargaan MURI.

Ia menjelaskan, potensi kopi Jepara yang tersebar di sekitar 13 desa cukup besar. “Untuk kopi Arabika, pada tahun 2023 kita memiliki luas lahan 10,2 ha dengan produksi 4,80 ton dan kopi Rubusta 1.865 ha yang mampu menghasilkan 1.272 ton. Ini potensi yang luar biasa karena harga kopi saat ini terus meningkat,. Bulan April lalu harganya Rp 70 ribu/ kg/wose.

Hadepe