SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi halal bihal dengan pengelola objek vital nasional, objek tertentu serta pimpinan perusahaan yang berlangsung di Merapi Hall Hotel Gracia Kota Semarang, Kamis (2/5/2024).
Hadir dalam kegiatan Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, PJU Polda Jateng, 20 pimpinan objek vital nasional, 77 pimpinan perusahaan serta pimpinan objek tertentu di wilayah Jawa tengah.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kapolda Jateng dalam mendukung dunia investasi yang sehat, guna pembangunan nasional. Acara halal bihalal tersebut merupakan perwujudan dari Kapolda Jateng sebagai sosok pimpinan yang aktif mendengarkan aspirasi yang berkaitan dengan Harkamtibmas.
Luthfi menyatakan, dalam mengakselerasi pembangunan perlu jaminan keamanan yang diciptakan oleh Polri bersinergi dengan masyarakat (para pelaku usaha)
“Kita tidak mungkin hanya mengandalkan APBN. Jika APBN untuk operasional maka akan mengalami defisit anggaran. Kebijakan pemerintah menggunakan investor baik dalam maupun luar negeri dalam mengakselerasi pembangunan nasional bisa dilakukan jika daerah kita mempunyai jaminan keamanan,“ terang Luthfi.
Luthfi menyatakan akan mendidik para pimpinan perusahaan untuk menciptakan keamanan di lingkungan perusahaannya. “Saya akan didik ciptakan keamanan di perusahaan dan tempat wirausaha, sehingga iklim investasi bisa terwujud. Karena untuk iklim investasi sehat perlu jaminan keamanan,” tegas Luthfi.
Para pimpinan perusahaan menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Jateng atas kepedulian dan kerja kerasnya saat terjadi wabah Covid-19.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Polda Jateng, yang mana saat pandemi Covid-19 sangat mensupport semua perusahaan, sehingga dapat recovery kembali,” ungkap pimpinan perusahaan Samator.
Atas keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang salah satunya ada peran besar Polri, merupakan bukti bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan seberat apapun bila bersatu demi kepentingan bangsa dan negara. Hal ini mendapat pengakuan dari berbagai negara termasuk dari World Health Organization (WHO).
Ning S
