blank
Pejabat Forkompinda melempar botol minuman keras ke buldozer, menandai pemusnahan barang bukti, hari ini (Kamis 4/4/24). Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Polresta Magelang melakukan apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2024 dan pemusnahan barang bukti minuman keras, serta knalpot brong, hari ini (Kamis, 4/4/24).

Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, bertindak selaku pimpinan apel di halaman depan Mapolresta. Dalam kesempatan itu dia membacakan amanat Kapolri.

Ketika ditemui usai apel dia mengatakan, sekitar satu juta jiwa yang akan mudik Lebaran maupun melintas di Kabupaten Magelang. Menghadapi hal itu berbagai hal telah dipersiapkan. Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan stakeholder dan TNI-Polri.

“Harapan saya masyarakat ikut berpartisipasi dalam menciptakan Kamtibmas,” katanya.

Sedangkan wisatawan yang akan berkunjung ke daerah itu diperkirakan juga banyak. “Target kami semua berjalan dengan baik, aman, tertib,” imbuhnya.

Barang Bukti

Sementara Kapolresta Magelang Kombes Mustofa ketika ditemui usai pemusnahan barang bukti di halaman belakang Mapolresta mengatakan, itu merupakan hasil razia selama Operasi Pekat Candi sejak 6 sampai 25 Maret 2024. Ada knalpot brong, minuman keras dan petasan. Khusus barang bukti petasan sudah dimusnahkan oleh Tim Gegana Brimob. “Karena SOP pemusnahan barang bukti bahan peledak harus dilakukan oleh ahli Jihandak,” jelasnya.

Adapun jumlahnya 18,7 Kilogram obat mercon, 232 lembar sumbu, kemudian 100 petasan yang sudah jadi.

Dalam kesempatan yang sama dia sebutkan, tren penggunaan petasan sampai hari ini ada penurunan dibanding Ramadan tahun lalu. “Alhamdulillah sampai hari ini menjelang Lebaran yang kurang dari satu Minggu tidak ada masyarakat Kabupaten Magelang yang menjadi korban petasan,” katanya.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi adanya balon udara, menurutnya, sudah dilakukan imbauan melalui safari Kamtibmas setiap Jumat. Juga imbauan melalui media sosial. Serta mendatangi dusun, desa dan kecamatan yang dahulu terindikasi sering menerbangkan balon udara.

“Kami tidak ingin seperti kejadian tahun 2022 balon udara dari Kabupaten Magelang ternyata menimbulkan korban di Kabupaten Klaten,” katanya.

Menurut pria asal Ungaran itu, budaya yang lebih banyak mudarat dari manfaatnya, mari kita tinggalkan.

Malah telah ada warga Kecamatan Muntilan yang menyerahkan balon udara sekitar 60 buah. Itu upaya Kapolsek setempat yang bisa menyadarkan warga dan warga yang akan menjual, mau menyerahkan kepada polisi.

Selebihnya dia mengimbau, pada malam Idul Fitri tidak usah takbir keliling, juga tidak ada petasan. “Sama-sama kita jaga kondusifitas Magelang. Kita cari yang ada manfaatnya dan mendapat pahala,” ajaknya.

Termasuk kalau ada takbir keliling tetapi memutar house music, mobilnya akan diamankan. Karena tema-nya sudah berbeda. Judulnya takbir keliling, tetapi yang diputar house music. “Kalau kedapatan seperti itu mobilnya akan saya kandangkan dan saya tilang,” tegasnya.

Eko Priyono