blank

KUDUS (SUARABARU.ID) – PT Pertamina Patra Niaga memberikan apresiasi kepada para konsumen dengan program mengaji 1 juz di mushola SPBU berupa gratis electronic voucher (e-voucher) MyPertamina Rp. 25.000,- program yang berlangsung sejak tanggal 25 Maret hingga 5 April 2024 ini di beberapa lokasi SPBU terpilih.

Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, menyampaikan program ini mensyaratkan peserta memiliki aplikasi MyPertamina dan e-Voucher akan dikirimkan kepada peserta setelah selesai mengaji 1 juz di mushola SPBU.

“Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu untuk ngabuburit selama bulan puasa ramadhan datang saja langsung ke SPBU Pertamina tertentu mulai pukul 10.00 pagi – 17.00 sore. Selain dapat pahala, dapet pula e-voucher untuk beli BBM,” terang Brasto.

Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menyediakan lokasi Program Mengaji Berkah 1 juz dapat E-Voucher Rp. 25.000,- adalah SPBU 44.502.34, Jl. Raya Semarang-Boja, Mijen, Kota Semarang, SPBU 44.593.23, Jl. Jend. Sudirman No.63, Kramat, Kabupaten Kudus, SPBU 44.59.420, Jl. Mulyoharjo, Kabupaten Jepara, SPBU 44.532.10, Jl. Ciamis- Banjarnegara, Wanareja, Kabupaten Cilacap, dan SPBU 44.555.35 Jl. Kaliurang No. 8, Ngaglik, Kota Yogyakarta.

Promo ini berlaku bagi pengguna MyPertamina yang berusia 17 tahun ke atas dan tiap pengguna maksimal mendapat hadiah 1 (satu) kali dalam satu hari, sehingga dapat kembali mengaji di lokasi yang sama untuk mendapat hadiah di hari berikutnya.

“Terkait cara pemakaian e-Voucher, pengguna dapat mengunjugi melihat YouTube kanal MyPertamina berjudul Ini Dia Cara Pemakaian E-Voucher MyPertamina untuk Isi BBM! dengan alamat https://www.youtube.com/watch?v=lVXvoIpQmwI,” jelas Brasto.

Brasto menyebtkan bahwa e-Voucher tersebut dapat ditukar di SPBU untuk pembelian BBM nonsubsidi (Pertamax dan Dex Series). Sebagai informasi kepada masyarakat, daftar SPBU Pertamina yang terkoneksi dengan aplikasi MyPertamina sudah tersebar diseluruh provinsi di Indonesia.

Ali Bustomi