blank
Pelataran Masjid Agung Demak banjir hingga Selasa 19 Maret 2024. (Foto: Diaz Aza)

DEMAK (SUARABARU.ID) – Kawasan di pusat kota Demak termasuk Masjid Agung Demak terdampak banjir, hingga Selasa 19 Maret 2024.

Banjir sudah menggenangi kawasan Demak kota sejak kemarin, hingga pelataran Masjid Agung Demak.

Banjir menggenangi jalan Sultan Fatah yang merupakan jalan utama di Demak kota, di mana melewati Masjid Agung Demak, hingga Pasar Bintoro.

Ketinggian air bisa mencapai lutut orang dewasa bahkan lebih di beberapa titik.

Untuk di dalam kompleks Masjid Agung Demak dalam kondisi kering.

Takmir Masjid Agung Demak menyediakan dua pompa untuk menyedot air ke arah luar.

Sementara para peziarah masih cukup banyak berkunjung ke Masjid Agung Demak, begitupun kegiatan ibadah di masjid peninggalan Kerajaan Demak itu.

“Banjir mulai datang itu sejak Jumat. Dan makin meninggi pada Sabtu malam hingga hari ini mencapai Demak kota,” kata Faisol, salah seorang warga.

Banjir yang melanda kawasan Demak kota salah satunya berasal melubernya air dari tanggul sungai yang jebol di Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Demak

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak setidaknya 90 Desa dari 11 Kecamatan terdampak banjir di mana setidaknya 20 ribu orang mengungsi.

Catatan itu seperti dalam infografis yang dikeluarkan BPBD Demak pada data terakhir Selasa 19 Maret 2024 pukul 15.00 WIB.

11 Kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Demak (4 desa), Kecamatan Karangtengah (10 desa), Kecamatan Sayung (13 desa), Kecamatan Wonosalam (9 desa), Kecamatan Gajah (10 desa), Kecamatan Dempet (14 desa), Kecamatan Karanganyar (8 desa), Kecamatan Kebonagung (2 desa), Kecamatan Karangawen (4 desa), dan Kecamatan Mranggen (5 desa), Kecamatan Guntur (11 desa).

BPBD Demak menjelaskan banjir tersebut salah satu faktor karena tingginya curah hujan di kawasan hulu dan kemudian membuat beberapa tanggul sungai jebol.

Banjir Demak ini berdampak langsung pada 97.147 orang dan sekira 22 ribu orang mengungsi. Di mana lainnya bertahan di rumah.

BPBD menyatakan warga Demak butuh kebutuhan mendesak yakni sembako, nasi bungkus, makanan kering, tikar, kasur, selimut, obat-obatan, MPASI, air mineral, air bersih, pampers anak/dewasa, dan pembalut.

Diaz Aza