KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan membantah adanya kebijakan menolak pengungsi banjir dari wilayah Kabupaten Demak. Menurutnya, Pemkab Kudus tetap membuka tangan lebar bagi korban banjir dari Karanganyar Demak yang akan mengungsi di wilayah Kabupaten Kudus.
“Tidak ada penolakan bagi pengungsi dari Demak. Semuanya kita tampung dan berikan pelayanan sama seperti pengungsi lainnya,”kata Masan, Minggu (17/3).
Menurut Masan, pengungsi asal Karanganyar Demak yang terus masuk ke Kudus tetap ditampung. Karena kapasitas posko DPRD yang tidak memadai, saat ini pengungsi asal Demak disentralkan di Gedung JHK yang berjarak sekitar 500 meter dari Gedung DPRD.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Demak atas keberadaan warganya yang mengungsi,”tandasnya.
Sebelumnya, sempat beredar viral video adanya pengungsi dari Karanganyar Demak yang ditolak masuk ke Gedung DPRD Kudus. Kejadian tersebut terjadi pada dini hari sesaat setelah tanggul Norowito Demak jebol.
Saat ini, gelombang pengungsi korban banjir masih terus mengalir. Posko pengungsian Gedung DPRD Kudus kini menjadi salah satu posko pengungsian dengan daya tampung yang cukup besar. Di Posko DPRD Kudus, tercatat telah menampung sekitar 976 jiwa pengungsi dan diperkirakan akan terus bertambah.
Baca juga:
Banjir Kudus Kian Parah, Pantura Karanganyar Kembali Lumpuh Total
Dari jumlah pengungsi tersebut, sekitar 50 jiwa diantaranya merupakan warga Karanganyar Demak. Sementara sisanya berasal dari Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, dan Desa Jetiskapuan, Kecamatan Jati.
Dari pantauan yang ada, pengungsi memadati ruang aula DPRD Kudus bahkan meluber hingga ke teras aula. Guna menampung jumlah pengungsi, Posko DPRD Kudus juga membangun tenda dari BPNP untuk menampung para pengungsi yang diperkirakan masih terus bertambah.
Posko pengungsian DPRD juga dianggap memiliki layanan yang cukup baik. Selain memiliki jumlah kamar mandi yang cukup banyak, pelayanan logistic bagi pengungsi juga diatur dengan cukup baik.
Selain itu, di posko ini juga tersedia televisi hingga wifi yang bisa membuat para pengungsi nyaman.
Para pengungsi bisa mendapatkan makanan secara prasmanan guna menghindari rebutan. Kondisi ini selain menghindari adanya pengungsi yang berebut menyimpan makanan, juga membuat efisisiensi kerja tenaga dapur umum karena tidak perlu lagi membungkus makanan bagi pengungsi.
Sebagaimana diketahui, banjir yang melanda Kabupaten Kudus terus meluas. Banjir menggenang 34 desa dari empat kecamatan yang ada di Kudus. Jumlah korban banjir yang mengungsi kini lebih dari tiga ribu jiwa. Selain warga Kudus, terdapat pula warga Karanganyar Demak yang mengungsi di Kudus.
Ali Bustomi