SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong agar setiap destinasi wisata bisa menerapkan manajemen ramah disabilitas. Seperti contoh tersedianya disabled toilet atau toilet disabilitas yang ada di tiap destinasi wisata.
Hal itu disampaikannya saat menerima dan meresmikan toilet khusus bagi penyandang disabilitas bantuan dari Rotary District 3420 Indonesia yang baru saja diresmikan di Sam Poo Kong, Kamis (22/2/2024).
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, penyediaan toilet berstandar nasional di tempat wisata ini bisa menjadi pilot project untuk diterapkan di seluruh destinasi wisata di bawah pengelolaan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang maupun swasta.
“Ini menjadi satu pilot project dan prototype dipakai ke destinasi wisata lainnya. Sehingga nanti di tempat-tempat lain ada seperti ini (toilet disabilitas-red),” ujarnya.
Pihaknya juga telah membuka kerja sama untuk menyediakan sarana penyandang disabilitas. Ini juga salah satu wujud atau upaya menjadikan Kota Semarang sebagai kota inklusi.
“Karena sepertinya kayak di Kota Lama belum ada, kemudian Taman Lele juga belum. Sehingga memang harus berupaya mewujudkan Kota Semarang jadi kota inklusi, kota yang ramah disabilitas. Ini yang belum banyak dilakukan dan tempat tertentu pun ada, tapi belum standar. Dan memang diperlukan, sehingga diharapkan toilet ini menjadi prototype untuk pengelolaan destinasi wisata Kota Semarang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso menyebut, jika adanya toilet disabilitas ini menjadi referensi untuk menganggarkan dan mengadakan di tempat wisata lain.
Pihaknya juga terbuka kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung pembangunan fasilitas bagi penyandang disabilitas di tempat wisata.
“Ini menjadi salah satu motivasi bagi kami. Tentu insya-Allah akan kita kembangkan di setiap destinasi wisata di Kota Semarang, sehingga mendukung ramah disabilitas,” katanya.
Hery Priyono