blank
Serah terima bantuan pembangunan RTLH dan Jamban, Kecamatan Banjarejo dan Kecamatan Randublatung, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) — Rapat serah terima bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Jamban, dari pihak swasta (perusahaan) melalui Hayat Institute,  untuk Kecamatan Banjarejo dan Kecamatan Randublatung, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Selasa,  (13/2/2024).

Perwakilan Hayat Institute, Ahmad Rouf menjelaskan bahwa PT. BPH telah membantu renovasi RTLH di Desa Sumberagung dan Desa Sidomulyo, keduanya di Kecamatan Banjarejo.

“Lima unit RTLH di Desa Sumberagung, dan lima unit RTLH di Desa Sidomulyo telah selesai direnovasi dibantu PT. BPH. Pada prinsipnya kami komunikasi terlebih dahulu dengan keluarga penerima manfaat untuk mengakomodasi keinginan mereka, sebelum diperbaiki bersama-sama,” jelas Ahmad Rouf.

Sementara untuk PT. SPP telah membantu, lanjut  Ahmad Rouf, renovasi 10 RTLH di Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung.

“Tidak hanya renovasi RTLH, namun juga pembangunan jambanisasi sebanyak 10 unit juga di Desa Kadengan Randublatung. Semuanya telah selesai dilaksanakan pada akhir 2023 hingga bulan Januari 2024  kemarin. Sehingga kini hasilnya kami laporkan kepada Bapak Bupati dan Dinas terkait, diserahkan hasil secara simbolis,” imbuh Ahmad Rouf.

Renovasi RTLH

Pada kesempatan itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman menyampaikan bahwa dalam rangka memenuhi target angka kemiskinan turun di angka 10,84 persen, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus melakukan berbagai terobosan, salah satunya yakni menggandeng BUMD dan pihak swasta.

“Untuk menurunkan angka kemiskinan di Blora, Pemkab Blora terus bekerja keras. Termasuk mengajak perusahaan-perusahaan besar di Kabupaten Blora dan swasta lain, untuk sesarengan menurunkan angka kemiskinan yang ada di Blora,” jelas Bupati Blora.

Dikemukakan, di tahun 2023 kemarin angka kemiskinan di Kabupaten Blora turun jadi 11,49 persen, dari sebelumnya (2022) yang di angka 11,53 persen. Namun demikian,  Pemkab terus kerja lebih keras lagi agar di 2024 target kemiskinan bisa turun ke angka 10,84 persen.

“Ini sesuai target RPJMD,” ujar Bupati Blora.

Tanggung Jawab Sosial

Untuk mewujudkan itu,  disamping Blora terus berinovasi, lanjut Bupati Blora, Pemkab mengajak perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kabupaten Blora untuk ikut bersama sama menanggulangi kemiskinan ekstrem tersebut termasuk pihak swasta lain juga dilibatkan.

“Salah satunya keterlibatannya, BUMD dan swasta itu melaksanakan program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembangunan jambanisasi,” ucap Bupati Blora.

“Dalam hal ini, Pemkab melalui Bappeda Blora, menggandeng BUMD PT. Blora Patragas Hulu (BPH) dan PT. Sumber Petrindo Perkasa (SPP), dalam kegiatan ini, Hayat Institute menjadi fasilitator pelaksanaannya,” tandas  Bupati Blora.

Sementara itu, Kepala Bappeda Blora, A. Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si., mengatakan selama 2023 kemarin telah banyak perusahaan dan koperasi yang telah berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Blora melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) atau CSR-nya.

“Yakni membangun 138 RTLH, 57 Jamban, 5 Saluran air bersih, 464 Modal Usaha Individu Tidak Bekerja. Dengan total anggaran Rp 3,04 miliar,” ungkap Mahbub Djunaidi.

Kudnadi Saputro