JAKARTA (SUARABARU.ID)– Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, tampil memakai baju changshan, saat mengunjungi Kelenteng Cin Te Yen, di Jakarta Barat, pada malam perayaan Imlek, Jumat (9/2/2024). Capres nomor urut 03 itu, menemui umat Konghucu, yang merayakan malam pergantian tahun.
Changshan yang berasal dari kata ‘Piyin Changshan’, diartikan sebagai baju panjang. Dulunya, baju ini jadi salah satu pakaian resmi yang banyak digunakan kaum laki-laki, untuk menghadiri beberapa acara.
Bahkan, baju ini jadi salah satu pakaian yang dikenakan kalangan kelas atas. Namun di abad ke-17 hingga abad ke-20, Changsan berubah menjadi pakaian wajib bagi setiap laki-laki.
BACA JUGA: Bawaslu Wonosobo Ingatkan Ancaman Pidana bagi Pelaku Pelanggaran Pemilu di Masa Tenang
Malam itu, bukan hanya umat Konghucu, kedatangan Ganjar juga membuat heboh warga sekitar lokasi. Mereka menunggu di luar komplek peribadatan, untuk bisa berjabat tangan dengan mantan Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan, perayaan Imlek erat kaitannya dengan peran mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur. Darinya, membuka ruang inklusivitas yang menyejukkan, bagi bangsa dan negara.
”Dari Gus Dur kita belajar nilai-nilai kemanusiaan, hingga dapat terwujud seperti saat ini,” ungkapnya.
BACA JUGA: FDK Terjun Bagikan Logistik Pangan dan Obat-obatan untuk Korban Tanggul Jebol di Kabupaten Demak
Pelajaran itu bahkan tertera di makam Gus Dur, dengan tambahan simbol tiga tulisan dan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan Mandarin.
”Suatu penghormatan yang diberikan kepada tokoh bangsa. Dan saya adalah orang yang belajar betul tentang persatuan. Xin Nian Kuai Le (Selamat Tahun Baru) Gong Xi Fa Chai (Semoga lebih banyak berkah dan kemakmuran) Wan Shi Ru Yi (Semoga segala harapan kita dapat terpenuhi),” tukasnya dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Riyan