blank
Pj Gubernur Jateng dan Presiden Jokowi dalam acara silaturahmi dengan peserta dan pendamping Program Mekaar di Stadion Krisak Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Foto: Pemprov Jateng

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menilai, program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadikan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jateng kian tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, program itu juga punya kontribusi memudahkan pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya. Masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan mulai dari Rp2 juta tanpa agunan.

“Kemudian ketikaUMKM ini berkembang,  bisa menambah modal sampai Rp 15 juta. Bhkan sudah ada yang Rp 25 juta,” kata Nana Sudjana saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara silaturahmi dengan peserta dan pendamping Program Mekaar di Stadion Krisak Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024.

Pemprov Jateng juga berkomitmen mendukung pengembangan UMKM, selain dengan kemudahan akses modal, juga pendampingan – pendampingan.

“Tadi penekanan Pak Presiden bagaimana supaya UMKM tumbuh dan berkembang, memang perlu adanya disiplin dan kerja keras dari para pengusaha mikro ini,” tuturnya.

Khusus di Kabupaten Wonogiri, ada sebanyak 44.649 pelaku usaha skala ultra mikro yang merasakan manfaat program Mekaar PNM ini.

Presiden Jokowi  mengatakan, sejak awal lahir sekitar tahun 2015 – 2016, PNM sudah melakukan lompatan besar. Lompatan itu antara lain tercermin dari jumlah nasabah dan pembiayaan yang digulirkan.

“Saya ingat tahun 2015 – 2016, PNM Mekaar baru menyalurkan kurang lebih Rp800 miliar untuk seluruh tanah air. Sekarang yang sudah tersalurkan dan berputar itu Rp 237 triliun.  Nasabahnya dulu 400 ribu. Sekarang sudah 15,2 juta nasabah. Lompatannya sangat signifikan. Artinya program ini sangat diperlukan, dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Jokowi.

Dari besarnya pembiayaan yang digulirkan, Presiden Jokowi mengapresiasi karena presentasi kredit macetnya sangat kecil, yakni 0.05%. Artinya, nasabah PNM memiliki karakter yang baik, yakni disiplin dalam melakukan pembayaran.

Salah seorang penerima manfaat dari program Sekaar PNM dari Desa Belimbing Kidul Kecamatan Purwantoro, Fitrriyana mengaku, terbantu dengan program ini. Sebab, ketika memulai usaha, ia harus meminjam modal dari tetangganya.

“Saat meminjam tetangga hanya Rp 100 ribu-Rp 200 ribu, kalau ke Mekaar bisa  Rp 2 juta,” kata dia.

Bahkan, pinjam modal pada program tersebut tidak harus menggunakan agunan. Ketika mengalami kesulitan pembayaran, pendamping dari PNM pun tetap mendampingi mencarikan solusi.

Diaz Aza