blank
Ganjar melakukan orasi terkait dengan kritikan para intelektual dan akademisi, atas rendahnya nilai demokrasi Indonesia saat ini. Foto: tmgp

TUBAN (SUARABARU.ID)– Banyaknya perguruan tinggi yang turun gelanggang, ramai-ramai menyoroti dinamika demokrasi di Tanah Air, ternyata juga menjadi perhatian Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo. Capres nomor urut 3 itu menegaskan, para intelektual itu sedang mengingatkan semua kalangan.

Hal itu seperti yang disampaikan Ganjar, usai menghadiri acara Hajatan Rakyat di Lapangan Watu Gajah Semanding, Tuban, Jawa Timur, Jumat (2/2/2024). Saat itu, Ganjar berorasi di bawah hujan deras, bersama puluhan ribu pendukungnya.

Menurutnya, demokrasi Indonesia menjadi perhatian dunia. Untuk itu, para intelektual atau akademisi perguruan tinggi, mulai turun gelanggang. Dimulai dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI) dan sejumlah kampus lainnya yang terus bersuara.

BACA JUGA: Sambut Ulang Tahun ke-32, Trio Front One Resort Magelang Hijaukan Gunung Tidar

”Jangan sampai kita menggadaikan demokrasi yang telah dibangun tinggi, karena itu merupakan produk reformasi. Jangan sampai hilang begitu saja, karena kepentingan-kepentingan sesaat,” ujar Ganjar.

Kondisi demokrasi yang tidak baik-baik saja itulah, yang memicu para intelektual ramai-ramai mengingatkan untuk segera diperbaiki. ”Inilah para intelektual yang mengingatkan kita semuanya,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengungkapkan ketidakberesan demokrasi terlihat pada sistem pemilu kali ini. Misalnya, adanya tekanan-tekanan yang terjadi pada pendukungnya.

BACA JUGA: Petani Memasuki Musim Tanam, Wakil Ketua DPRD Jepara Junarso: Pastikan Ketersediaan Pupuk

blank
Meski dalam suasana hujan, Ganjar tetap menyuarakan visi misinya, pada ribuan masyarakat Tuban. Foto: tmgp

”Hari ini saya di Tuban, kemarin mau membuat acara sulitnya minta ampun. Alasannya tempatnya sudah mau dipakai, itu juga mau dipakai. Cara-cara begini kita sudah paham,” ungkapnya.

Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menegaskan kepada semua masyarakat, untuk melawan jika ada tekanan, intervensi dan lain sebagainya.

”Maka saya sampaikan, lawan saja. Karena sebenarnya kita berkampanye untuk mengerahkan massa ini perintah undang-undang,” tegasnya.

BACA JUGA: PWI Jateng Gelar Empat Agenda Besar di HPN 2024

Ganjar bahkan menyebut, ada “operasi tertutup” yang dilakukan untuk menutup akses kampanye terbuka 03.

”Besok kita akan mengadakan acara di GBK, hari ini mencari bus sulit. Dan saya tahu operasi-operasi tertutup semacam ini, sebenarnya bagian dari cara-cara mencegah, agar kita tidak bisa mengerahkan massa. Tapi rakyat selalu punya cara,” tandasnya.

Riyan