WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) hadir di daerah berjuluk Kota di Atas Awan yakni Kabupaten Wonosobo, Senin (22/01/2024).
Kedatangan orang nomer satu di Indonesia itu bertujuan untuk menyerahkan sertipikat tanah masyarakat yang tinggal di Wonosobo, Purworejo dan Kebumen.
Didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Kemen ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, Presiden menyerahkan 3.000 sertipikat hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari tiga daerah di Jawa Tengah.
Sertipikat yang diserahkan antara lain, 1.650 sertipikat untuk warga di Wonosobo, 650 sertipikat untuk warga Purworejo, dan 700 sertipikat untuk warga Kebumen.
Untuk Kabupaten Wonosobo, penyerahan ini merupakan bagian dari total 50.000 sertipikat yang menjadi target Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo di tahun 2023. Dengan penyerahan ini, capaian Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo berhasil menembus angka 100 persen.
Percepatan sertipikasi tanah ini juga berhasil memberikan economic value added sebesar Rp 1,57 triliun untuk Wonosobo di tahun 2023.
Program Revolusioner
PTSL sendiri merupakan program revolusioner yang digagas oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2017 untuk mendaftarkan 126 juta bidang yang ada di Indonesia. Saat ini 110,6 juta bidang telah berhasil didaftarkan oleh seluruh satuan kerja Kementerian ATR/BPN.
Adapun kegiatan penyerahan sertipikat ini dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Wonosobo.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Presiden RI bersama Menteri ATR/Kepala BPN di Provinsi Jawa Tengah.
Setelah dari Wonosobo Presiden juga diagendakan menyerahkan sertipikat di Kabupaten Gorobogan pada hari Selasa (23/01/2023).
Hadir pada kegiatan tersebut, Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah Yulia Jaya Nirmawati; Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah, Dwi Purnama beserta jajarannya.
Hadir pula Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Lampri, Pejabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.
Muharno Zarka
