SEMARANG (SUARABARU.ID)– Semua yang bernyawa pasti akan mati. Begitulah ungkapan yang sering didengar dalam setiap ceramah agama apapun. Karena memang sudah ditakdirkan Tuhan, semua makhluk hidup ciptaan-Nya yang mempunyai nyawa pasti akan mati.
Dan bukan berharap segera adanya kematian seseorang, Saleh, memulai usahanya dengan mengelola keperluan atau kelengkapan sarana untuk pemakanan. Usaha yang dirintisnya ini terletak di sekitar wilayah TPU Bergota, Semarang. Dia menyediakan beberapa keperluan sarana pemakaman, salah satunya adalah peti mati.
”Bisnis ini sudah saya lakukan sejak tahun 1980an. Ini merupakan bisnis keluarga, yang sudah berlanjut sampai ke generasi ketiga. Lokasi yang strategis dekat dengan TPU Bergota, menjadi alasan awal mula bisnis ini kami mulai,” kata Saleh, dalam perbincangan di tempat kerjanya, Senin (15/1/2024).
BACA JUGA: Suka Duka Usaha Bunga Tabur Makam
Dia menyebut, kisaran harga peti mati antara Rp 1 juta sampai Rp 5 juta, tergantung dari bahan atau material yang digunakan. Untuk bahan atau material yang biasa dia gunakan adalah kayu mahoni, jati merah dan duren.
Untuk harga peti mati paling tinggi dengan menggunakan material jati merah, dipatok pada harga Rp 5 juta. Dan harga paling rendah dengan menggunakan bahan kayu duren, dia memasang harga Rp 1 juta.
”Untuk harganya masih bisa ditawar. Proses pembuatan peti mati dengan memesan kepada pengrajin peti mati. Atau bisa juga dipesan custom, seperti adanya ukiran dan hiasannya,” imbuh Saleh.
Dijelaskan dia, proses pengerjaan peti mati custom, memakan waktu kurang lebih dua minggu, dengan kisaran harga Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Untuk ukuran peti mati yang dia sediakan, ada untuk anak, remaja hingga dewasa dan jumbo, dengan ukuran 90 cm x 2 meter.
Mg1